Cilacap, Serayunews.com
Program bantuan tersebut merupakan upaya pemerintah pusat sebagai langkah pemulihan ekonomi nasional selama pandemi Covid-19. Masing-masing UMKM akan mendapatkan Rp 2,4 juta.
Kepala DPKUKM Kabupaten Cilacap Umar Said mengatakan jika dari jumlah yang diusulkan tersebut, lebih banyak dari data UMKM yang ada di Cilacap. Pasalnya, berdasarkan data dinas, data UKM ada sebanyak 19 ribu lebih, akan tetapi ternyata yang mendaftar hampir 100 persen, menjadi sekitar 41 ribu.
“Secara umum semua usaha kecil terdampak, untuk Banpres Produktif yang diusulan 41.603 UKM, dan terakhir UKM di Cilacap 19 ribu lebih, dan adanya Banpres ini meningkat menajdi 41 ribu,” ujarnya.
Meskipun demikian, Pemkab Cilacap tidak mengetahui secara persis sudah berapa jumlah penerima bantuan. Pasalnya, bantuan tersebut langsung ditransferkan kepada UMKM yang bersangkutan.
“Itu melalui rekening langsung, kita tidak diberi tahu oleh pemerintah pusat, harus pro aktif kita mencari sendiri,” ujarnya.
Selain Banpres tersebut, sudah ada beberapa bantuan yang disalurkan kepada UMKM, mulai dari Jaring Pengaman Ekonomi (JPE) yang diberikan kepada sebanyak 179 UKM. Bantuan dari Provinsi Jawa Tengah ini di berikan dalam bentuk bahan baku.
Selain itu juga bantuan dari Pemkab Cilacap berupa sembako dengan isi beras, minyak, sebanyak 3.560 paket. Selain itu juga ada dari Bank Indonesia sebanyak 1500 paket berisi beras, gula minyak, selanjutnya dari Bulog sebanyak gula 17 ton yang dijualkan melalui operais pasar, dan PT DUS juga sudah dilakukan sampai 10 ton.
“Tidak hanya itu, ada juga berbagai bantuan pertanggungjawaban sosial dari Pertamina, PT Solusi Bangun Indonesia maupun Bank Rakyat Indonesia bagi 10 ribu UKM,” katanya.
Batuan tersebut diharapkan bisa sebagai modal ekonomi pada UMKM dalam menopang perekonomiannya. Sehingga pergerakan ekonomi di Cilacap kembali menggeliat.