SERAYUNEWS- Rantai makanan merupakan aktivitas atau proses memakan dan dimakan yang terjadi antara sesama makhluk hidup.
Ternyata dalam proses ini, aliran energi mengalir dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya berdasarkan urutan memakan dan dimakan.
Berdasarkan Sumber Belajar Kemdikbud, penggolongan rantai makanan yang terjadi di sebuah ekosistem (lingkungan makhluk hidup) berdasarkan tingkatnya.
Penggolongan tersebut bisa kita sebut juga sebagai tingkat trofik.Tingkat trofik terbagi menjadi beberapa tingkatan, mulai dari produsen, konsumen tingkat I (primer), konsumen tingkat 2 (sekunder), hingga konsumen puncak.
Kemudian, bagaimana cara aliran energi melalui rantai makanan? Yuk. simak penjelasan di bawah ini lengkap dengan contohnya.
Pada dasarnya, ekosistem terdiri dari dua komponen, yaitu komponen abiotik dan biotik. Kedua komponen tersebut melakukan perpindahan energi.
Proses aliran energi pada ekosistem dapat terjadi melalui rantai makanan atau jaring-jaring makanan.
Melansir dari buku “Kreatif Tematik Tema 5 Ekosistem Kelas V untuk SD/MI” oleh Tim Tunas Karya Guru (51-52), aliran energi pada rantai makanan merupakan siklus atau perpindahan energi yang terjadi di antara komponen-komponen ekosistem melalui rantai makanan.
Proses aliran energi yang terjadi dalam rantai makanan berawal dengan penyerapan energi sinar matahari oleh tumbuhan.
Dalam ekosistem, sinar matahari menjadi sumber energi utama dan tumbuhan memanfaatkannya untuk melangsungkan proses fotosintesis.
Dengan fotosintesis, tumbuhan bisa menghasilkan zat makanan dengan bantuan energi sinar matahari.
Tingkatan dalam rantai makanan pertama adalah produsen yang merupakan golongan untuk makhluk hidup yang memproduksi energi matahari menjadi makanannya.
Lalu, konsumen primer merupakan makhluk yang memakan produsen. Kemudian, konsumen sekunder memakan konsumen primer.
Siklus ini berlanjut hingga konsumen puncak mengonsumsi konsumen terakhir atau biasanya hewan pengurai yang memakan makhluk mati.
Berdasarkan catatan Diana Puspa Karitas (2017, hlm. 55) dalam “Tematik Terpadu Kurikulum 2013”, contoh peristiwa dapat kita lihat ketika padi (produsen) dimakan oleh tikus (konsumen primer).
Lalu, ular (konsumen sekunder) makan tikus. Ketika ular mati, bakteri (konsumen puncak/pengurai) akan menguraikan hewan tersebut.
Dalam Modul Biologi (2017, hlm. 13) bertajuk “Harmoni Alam Semesta Awal”, produsen dapat mengambil energi dari cahaya matahari.
Energi tersebut produsen manfaatkan sebagai zat penyusun gula. Kemudian, tumbuhan punya kemampuan untuk mengolah energi matahari menjadi makanan, tetapi ada batas pengolahannya.
Menurut tulisan di Modul Ajar/RPP (salindia 7), produksi tumbuhan ketika mengolah hanya di kisaran 1-5 persen dari keseluruhan energi yang dia terima.
Melalui keterangan tentang tumbuhan sebagai produsen, tumbuhan mendapatkan fungsinya sebagai makhluk yang dimakan oleh konsumen primer.
Ketika konsumen primer tersebut memakan tumbuhan, energi dari tumbuhan pun akan ikut termakan (pindah ke konsumen).
Hal ini juga berlaku kepada konsumen-konsumen tingkatan trofik berikutnya. Jika konsumen sekunder memakan konsumen primer, energi nantinya akan terus berpindah hingga akhirnya konsumen puncak menguraikannya.
Energi yang berpindah dari satu makhluk ke makhluk lain ini ternyata berpengaruh terhadap jumlah atau kuantitas energi.
Dalam proses perpindahan dari produsen ke konsumen primer, energi yang berhasil terserap hanya sejumlah 10 persen.
Hal ini berlanjut di konsumen berikutnya, yakni konsumen sekunder yang juga hanya menerima 10 persen energi dari konsumen primer.
Ketika konsumen sekunder mati, konsumen puncak yang merupakan pengurai akhirnya
melepaskan energi di lingkungan sekitar.
Setelah melewati beberapa mahkluk hidup sesuai dengan tahapan rantai makanan, maka energi sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi setelah makhluk hidup terakhir diuraikan.
Sinar Matahari -> Tumbuhan Padi (Produsen) -> Tikus (Konsumen Primer) -> Ular (Konsumen Sekunder) -> Burung Elang (Konsumen Puncak) -> Pengurai (Dekomposer) -> Tumbuhan Padi (Produsen).
Aliran energi pada rantai makanan membuat ekosistem menjadi seimbang. Maka dari itu, manusia harus menjaga komponen-komponen dalam ekosistem agar tetap lestari.
Demikian penjelasan mengenai cara aliran energi melalui rantai makanan. Semoga bermanfaat!*** (Putri Silvia Andrini)