
SERAYUNEWS – Penting mengetahui bagaimana cara mencegah kehamilan bagi pasangan suami istri (pasutri) yang belum siap punya anak.
Pasutri yang aktif melakukan hubungan seksual wajib tahu agar tidak kebobolan atau kehamilan yang tidak diinginkan. Ketika aktif berhubungan intim tetapi belum siap memiliki anak tentunya harus melakukan pencegahan.
Ada berbagai metode yang bisa dilakukan baik secara alami maupun dengan bantuan alat pencegah kehamilan. Kehadiran buah hati untuk setiap keluarga merupakan salah tujuan dari pernikahan atau hidup berkeluarga.
Namun, pasangan suami istri berhak untuk menunda memiliki momongan. Selain itu jika sudah memiliki satu atau dua anak maka kehamilan berikutnya bisa dicegah. Ada beragam cara yang bisa dilakukan baik suami atau istri untuk mencegah kehamilan.
Faktor usia, kesehatan tubuh, serta kondisi perekonomian tentunya menjadi pertimbangan bagi pasutri untuk memutuskan mau punya anak berapa.
Apa saja yang harus dilakukan baik sebelum maupun sesudah berhubungan agar tidak hamil? Pasutri dengan usia yang masih produktif perlu memahami langkah-langkah yang tepat supaya kehamilan yang tidak diinginkan dapat dicegah.
Apalagi jika masih ingin menunda momongan atau sudah memutuskan tidak ingin memiliki anak lagi.
Apa yang harus dilakukan setelah berhubungan seksual agar tidak hamil? Terkadang, ada pasangan yang aktif melakukan hubungan intim tapi khawatir jika sampai terjadi kehamilan.
Hal ini tidak hanya dialami oleh satu atau dua perempuan saja. Bahkan, saat ini ada istilah istri yang takut hamil padahal punya suami.
Jika sudah terlanjur melakukan hubungan seksual tanpa kondom dan ada di masa subur bisa segera minum obat pencegah kehamilan.
Kontrasepsi darurat atau morning after pill hanya digunakan satu kali, setidaknya 72 jam setelah berhubungan intim. Ada beberapa obat yang bisa dibeli di apotek.
Pencegahan kehamilan bisa dilakukan dengan cara menggunakan kondom. Jika istri tidak menggunakan KB seperti IUD, implan atau pil, maka suami bisa menggunakan kondom.
Tidak sedikit perempuan yang khawatir dengan efek penggunaan alat kontrasepsi seperti IUD. Ada kondom pria dan perempuan yang efektif untuk mencegah sperma masuk ke vagina.
Oleh karenanya, kondom bisa menjadi pilihan yang aman setiap kali mau berhubungan badan. Pastikan menggunakan kondom dengan benar dan tepat.

Penggunaan alat kontrasepsi IUD atau intrauterine device berbentuk T ini akan dimasukkan ke rahim. Cara kerjanya untuk mencegah sel telur masuk ke dalam rahim dan dibuahi oleh sperma.
IUD bisa dipasang selama 3-10 tahun dengan tingkat efektivitas pencegahan kehamilan mencapai 99 persen. Anda bisa melepas IUD itu jika ingin memiliki anak.
Pemasangan maupun pelepasan IUD dapat dilakukan di fasilitas kesehatan dengan pertolongan medis.
Berikutnya dengan menggunakan KB suntik untuk menunda kehamilan. KB berisi hormon progestin yang disuntikkan ini memiliki efektivitas sebesar 99 persen untuk mencegah pembuahan.
Setelah berhubungan bisa juga minum pil KB. Pil ini mengandung hormon estrogen dan progesteron yang bisa mencegah terjadinya ovulasi.
Pil KB akan bekerja mengentalkan lendir pada leher rahim sehingga akan menghentikan penebalan lapisan rahim. Pengentalan lendir ini dapat mencegah pembuahan sel telur dengan sperma yang terlanjur masuk.
Mengonsumsi pil KB secara rutin sesuai dengan jadwalnya akan mencegah pembuahan. Jangan sampai terlewat!
Cara lainnya untuk mencegah kehamilan permanen adalah melakukan operasi steril. Operasi ini dapat dilakukan untuk suami maupun istri dengan cara yang berbeda.
Tindakan operasi untuk perempuan disebut ligasi tuba. Tuba falopi akan dipotong dan diikat sehingga sel telur tidak dapat masuk dalam rahim. Hal ini juga mencegah pembuahan sel sperma.
Sedangkan tindakan pembedahan pada pria disebut vasektomi. Caranya dengan memotong vas deferens (saluran yang membawa sperma keluar dari testis). Setelah melakukan steril ini, pria hanya akan mengeluarkan air mani tanpa sperma saat mengalami ejakulasi.

7. Mencegah kehamilan pakai cara alami: menyusui (ASI Eksklusif)
Metode yang satu ini dapat dilakukan ketika ibu masih menyusui memberikan ASI eksklusif. Cara ini untuk menghambat keluarnya sel telur dari ovarium karena pelepasan hormon prolaktin, yakni hormon yang bertugas merangsang produksi ASI.
Anda bisa mencegah kehamilan secara alami selama 6 bulan setelah melahirkan jika belum mengalami menstruasi lagi. Namun, metode ini tidak benar-benar efektif untuk mencegah kehamilan.
Pasalnya, kondisi setiap ibu berbeda. Ada yang dua bulan setelah melahirkan sudah kembali menstruasi. Jika tidak mau kebobolan bisa melakukan pencegahan dengan cara lainnya seperti memakai kondom.
Cara alami yang bisa dilakukan jika tidak mau pasang IUD, minum pil KB atau KB suntik adalah menghitung masa ovolusi. Anda bisa menggunakan kalender untuk menghitung masa ovulasi, kapan menstruasi dan masa-masa peluang rendah hamil untuk berhubungan.
Hindari berhubungan pada masa subur karena peluang kehamilannya tinggi. Untuk menunda kehamilan coba pakai cara alami ini.
Periode masa subur perempuan dimulai sejak hari ke 12 sampai hari ke 14 dari hari pertama menstruasi terakhir.
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menunda kehamilan. Bahkan, Anda juga bisa menggunakan dua kontrasepsi sekaligus agar benar-benar aman.
Misalnya menghitung kalender ovulasi dan menggunakan kondom. Semoga bermanfaat.
***