SERAYUNEWS – Memiliki seorang anak menjadi tanggung jawab bersama orang tua, bukan hanya di dunia tapi juga sampai ke akhirat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mempersiapkan bekal yang matang termasuk ilmu parenting dan cara mendidik anak dalam Islam, khususnya bagi keluarga Muslim.
Dalam agama Islam, anak merupakan titipan dan amanah yang perlu dijaga dan dibimbing terutama dalam hal agama. Lalu. bagaimana cara mendidiknya?
Berikut cara mendidik anak dalam agama Islam yang dapat orang tua praktikkan. Yuk, simak!
Tata krama adalah warisan utama yang paling baik untuk anak. Nabi saw. bersabda, “Tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya yang lebih utama dari pada (pendidikan) tata krama yang baik.”
Hadis ini diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dan imam Al-Hakim dari sahabat Amr bin Sa’id bin Ash RA.
Sebuah hadis menyebutkan mendidik anak lebih baik dari sedekah.
Nabi SAW bersabda, “Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik baginya dari pada ia menshadaqahkan (setiap hari) satu sha’.”
Hadis ini diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dari sahabat Jabir bin Samurah RA.
Mendidik anak seperti sedang membangun rumah bahagia di surga.
Nabi SAW bersabda, “Sungguh di dalam surga itu ada rumah yang disebut rumah kebahagiaan yang tidak dimasuki kecuali orang yang membahagiakan anak-anak kecil.”
Hadis ini diriwayatkan oleh imam Abu Ya’la dari sayyidah Aisyah RA.
Mendidik anak secara islam dapat membentuk karakter dan akhlak yang mulia. Berikut sejumlah cara mendidik anak dalam Islam sesuai dengan Al-Qura’n dan Hadis.
Waktu terbaik untuk mulai memperkenalkan dan memperdengarkan sang anak dengan AL-Qur’an bukanlah saat sudah baligh atau setelah bisa membaca dan menulis.
Namun, cobalah untuk memperdengarkan Al-Qur’an sejak si kecil berada di dalam kandungan.
Setiap orang tua Muslim wajib memberikan dasar-dasar agama kepada anak sejak kecil. Dengan begitu, ini akan menumbuhkan iman pada anak.
Sehingga nantinya dapat tumbuh menjadi pribadi yang kuat iman atau tidak mudah goyah. Seperti mengajarkan anak membaca basmalah setiap kali akan makan, baca doa sebelum keluar rumah, membiasakan salam, mengenalkan bacaan-bacaan solat, dan sebagainya.
وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ‘Hai anakku, janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya kesyirikan merupakan kezaliman yang besar.'”(QS. Al-Luqman: 13).
Tauhid merupakan ilmu yang menyatakan tentang keesaan Allah. Orang tua perlu mengajarkan ilmu ini sejak usia dini agar bisa menjadi pondasi dari keimanan sang anak.
Kemudian, mereka dapat menjelaskan kepada anak bahwa Allah itu satu dan tidak boleh disekutukan. Ajarkan anak kalimat syahadat, kenalkan kepada Rasul Allah, dan apa saja akibat dari menyekutukan Allah.
Bukan hanya teori, juga harus dibarengi dengan praktik langsung dari kedua orang tua. Jadilah orang tua yang selalu bertutur kata lembut, bijaksana, dan memberi pengajaran dengan kasih sayang.
Dalam Islam, salah satu kewajiban orang tua sekaligus hak anak adalah mendapat nama panggilan yang baik. Jadi, Islam meyakini bahwa nama merupakan doa, sehingga harus mengandung arti yang baik.
Selain membacakan buku bacaan umum, buku kisah-kisah nabi juga dapat menjadi pilihan. Jadi, sejak kecil, anak sudah memiliki wawasan tentang nabi-nabi dan dapat menjadi suri teladan.
Salah satu anjuran mendidik anak dalam Islam menurut Rasulullah adalah mengajarkan adab yang baik.
Dalam Islam, adab bukan hanya sikap kepada sesama manusia, tapi juga kepada diri sendiri. Contohnya, saat minum harus sambil duduk, tidak boleh berdiri.
Ajarkan anak tentang sedekah, tidak harus berupa hal besar, tapi bisa mulai dengan sesuatu yang kecil.
Contohnya, berbagi makanan kepada kucing yang lewat di depan rumah, sedekah mainan kepada anak yatim, atau sedekah uang kepada panti asuhan.
Demikian penjelasan mengenai cara mendidik anak dalam ajaran agama Islam. Semoga bermanfaat! *** (Putri Silvia Andrini)