SERAYUNEWS – Daging sapi menjadi salah satu hewan kurban saat Idul Adha. Biasanya, umat Muslim tidak langsung mengolahnya.
Jadi, Anda perlu mencari tahu cara menyimpan daging sapi yang benar. Apalagi, Anda ingin mengolahnya dalam beberapa waktu ke depan.
Pasalnya, menyimpan daging sapi dengan benar sangat penting untuk menjaga kesegarannya, mencegah kerusakan, dan memastikan keamanan makanan.
Yuk, langsung saja simak beberapa langkah praktis yang bisa Anda ikuti untuk menyimpan daging sapi dengan tepat. Apa saja? Berikut informasinya.
Sebelum berbicara tentang penyimpanan, penting untuk memastikan bahwa Anda membeli daging sapi yang segar dan berkualitas.
Pilih daging dengan warna merah cerah dan tekstur yang kenyal. Hindari daging yang memiliki bau tidak sedap atau perubahan warna.
Jika Anda berencana untuk mengonsumsi daging sapi dalam beberapa hari, menyimpannya di kulkas adalah pilihan terbaik.
Bungkus daging dengan rapat menggunakan plastik pembungkus atau aluminium foil untuk mencegah udara masuk dan kelembaban keluar.
Simpan daging di bagian terdingin kulkas, biasanya di rak paling bawah, yang suhunya berkisar antara 0-4°C.
Untuk penyimpanan jangka panjang, bekukan daging sapi. Potong daging sesuai porsi yang diinginkan sebelum dibekukan untuk memudahkan pencairan nanti.
Gunakan kantong vakum atau kantong plastik freezer yang tebal untuk mencegah terbentuknya kristal es yang dapat merusak tekstur daging.
Simpan di dalam freezer pada suhu -18°C atau lebih rendah. Dengan cara ini, daging bisa bertahan hingga 6-12 bulan.
Jangan lupa untuk memberi label pada setiap bungkus daging dengan jenis daging dan tanggal pembekuan.
Ini akan membantu Anda mengatur dan memantau daging yang telah disimpan, memastikan untuk menggunakan yang paling lama terlebih dahulu.
Anda harus mencairkan daging sapi dengan hati-hati untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Cara terbaik adalah mencairkannya di kulkas semalaman.
Jika terburu-buru, Anda bisa mencairkannya dengan merendam dalam air dingin (dalam kantong plastik tertutup) atau menggunakan microwave.
Hindari mencairkan daging pada suhu ruang karena ini bisa memicu pertumbuhan bakteri berbahaya.
Pastikan tangan, peralatan, dan permukaan kerja selalu bersih saat menangani daging sapi. Kebersihan yang baik dapat mencegah kontaminasi silang dan menjaga kualitas daging.
Nah, setelah daging sapi berhasil Anda cairkan, segera gunakan untuk memasak.
Daging yang telah dicairkan tidak boleh dibekukan kembali karena ini dapat menurunkan kualitas dan meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memastikan daging sapi tetap segar, lezat, dan aman untuk dikonsumsi.
Penyimpanan yang tepat tidak hanya menjaga kualitas daging tetapi juga menghemat uang dengan mengurangi pemborosan.
Pastikan selalu memperhatikan tanggal kadaluarsa dan kondisi daging untuk mendapatkan hasil terbaik.*** (Umi Uswatun Hasanah)