Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto membeberkan lima titik yang rawan bencana tersebut. Titik pertama yakni rawan amblesan atau tanah labil yang berada di antara stasiun Slawi-Prupuk.
Titik kedua sampai keempat adalah rawan longsor yakni di antara Stasiun Songgom-Prupuk, Banjar-Langen, Jeruklegi-Lebeng. Titik kelima yakni daerah rawan banjir di antara Stasiun Linggapura-Bumiayu.
“Di titik rawan ini, PT KAI Daop 5 Purwokerto sudah melakukan langkah-langkah pengamanan serta menempatkan petugas pemantau yang intensif memeriksa dan melaporkan kondisi jalur. Dengan demikian, jika ada peristiwa yang berpotensi mengganggu perjalanan KA bisa segera ditangani,” kata dia, Kamis (22/10/2020).
Sebagai langkah kesiapan mereka, PT KAI Daop 5 telah menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS). Dimana AMUS berisikan batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Beam (untuk jembatan), alat penambat rel, genset, dan lampu penerangan.
“AMUS kita tempatkan di lima lokasi yang mudah terjangkau, beserta tim flying gank (unit reaksi cepat). Adapun lima titik lokasinya ada di Stasiun Prupuk, Purwokerto, Kroya, Sidareja, dan Kutoarjo. Sebagai langkah yang rutin dilakukan, PT KAI Daop 5 juga sudah mengantisipasi dengan melakukan pengecekan berulang dan pembersihan saluran air, tebing, serta pemantauan aliran-aliran sungai yang dilewati jalur KA,” ujarnya.