SERAYUNEWS – Sejumlah desa di Kecamatan Sumpiuh terdampak banjir, akibat luapan aliran sungai. Peristiwa itu dipicu oleh hujan deras dengan intensitas tinggi, yang terjadi pada Rabu 15 November 2023.
Terendamnya sejumlah kawasan pemukiman di Kecamatan Sumpiuh bukan pertama kalinya. Hampir setiap memasuki musim penghujan, beberapa desa di sisi selatan bagian timur Kabupaten Banyumas itu mengalami banjir.
Awal musim penghujan tahun ini, sudah merendam puluhan rumah di enam desa. Masing-masing Desa Selandaka, Kemiri, Kebokura, Lebeng, Karet, dan Pandak. Air berangsur surut seiring redanya hujan di wilayah setempat.
“Sudah surut, seiring hujan reda. Disini memang seperti itu, saat kemarau kemarin belasan liter di droping ke masyarakat, ini musik hujan malah kelebihan air yang berlebih,” kata Camat Sumpiuh Akhmad Suryanto, Minggu (19/11/2023).
Beruntung, kondisi banjir beberapa waktu lalu itu, tidak sampai menimbulkan kerusakan rumah. Volume air yang merendam pemukiman juga masih dalam level aman.
“Alhamdulillah tidak sampai ada yang perlu mengungsi,” ujarnya.
Namun demikian, kesiapan dan kewaspadaan tetap perlu dilakukan. Pihak kecamatan telah memetakan lokasi, jika kondisinya warga harus meninggalkan rumah dan mengungsi. Beberapa lokasi telah direncanakan untuk tempat pengungsian, di antaranya adalah pendopo kecamatan.
“Kita sudah rencanakan, diantaranya tempat yang bisa dipakai adalah pendopo kecamatan, dan gedung PGRI,” kata dia.
Sebelumnya, guyuran hujan yang terjadi semalam suntuk pada Selasa (13/11/2023), saja sudah mengakibatkan debit air beberapa sungai di kota mendoan meluap. Banjir dan tanah longsor pun melanda belasan desa di enam kecamatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama pada masa peralihan musim ini. “November ini sudah mulai turun hujan, meskipun puncaknya diprediksi terjadi sekitar bulan Desember – Januari,” katanya.
Sejumlah kecamatan yang terjadi bencana banjir, yakni Kecamatan Sumpiuh, Kecamatan Kemranjen, dan Kecamatan Tambak. Enam desa di Kecamatan Sumpiuh, yang dilanda banjir yaitu Desa Selandaka, Desa Kemiri, Desa Kebokura, Desa Kelurahan Sumpiuh Grumbul Karet, Desa Pandak, dan Desa Lebeng.
Enam desa di Kecamatan Tambak, Masing-masing Desa Gebangsari, Desa Karangpetir, Desa Purwodadi, Desa Pesantren, Desa Prembun, dan Desa Gumelar Kidul.
“Dua Desa di Kecamatan Kemranjen, yakni Desa Sirau dan Desa Grujugan. Di Kecamatan Kemranjen dan Tambak, air sudah surut,” katanya.
Efek dari hujan deras dengan intensitas tinggi itu, juga menyebabkan tanah longsor di sejumlah titik. Data BPBD menyebutkan, ada 10 desa di lima kecamatan. Dua di antaranya adalah Kecamatan Sumpiuh dan Tambak.
Di Kecamatan Tambak ada dua Desa, dengan tiga titik longsor. Desa Watuagung wilayah RT 5 RW 3 dan RT 4 RW 10, serta di Desa Gumelar Lor RT 5 RW 1. Di Kecamatan Sumpiuh ada Dua Desa, yaitu Desa Bogangin dan Desa Banjarpanepen.
Kecamatan lain yakni di Kecamatan Somagede, Desa Kemawi. Kecamatan Pekuncen, di Desa Karangkemiri, Desa Pekuncen, dan Banjaranyar. Serta satu desa di Kecamatan Cilongok, yakni Desa Gunung Luruh.