Cilacap, serayunews.com
Perwakilan nelayan dan pengusaha kapal wilayah Cilacap Supri menyampaikan, rencana aksi damai pada Kamis (19/1/2023). Aksi rencananya di tiga titik dengan melibatkan ribuan nelayan Cilacap.
“Aksinya akan kita laksanakan di tiga titik, satu di kantor PPSC, kedua di Dinas Kelautan dan Perikanan, dan Kantor DPRD Cilacap. Kurang lebih 3000 nelayan, mohon doanya, dan supportnya. Mudah mudahan dengan follow up media, pusat tahu di Cilacap menolak kebijakan-kebijakan yang memberatkan kami,” ujar Supri dalam keterangannya, Senin (16/1/2023).
Supri mengatakan, aksi damai itu sebagai bentuk penolakan terhadap pemberlakuan PNBP 10 persen pasca produksi. Lalu, protes terhadap biaya tambatan labuh kapal yang memberatkan. Terlebih nelayan harus menanggung beban itu saat musim paceklik.
Baca juga: [insert page=’nelayan-cilacap-tolak-pemberlakuan-pnbp-dan-protes-biaya-tambat-labuh-di-ppsc’ display=’link’ inline]
“Nelayan sedang dipermasalahkan dengan biaya tambat labuh kapal yang cukup memberatkan kita. Selain itu, PNBP 10 persen pasca produksi dan denda yang 1000 persen,” ujarnya.
Supri menambahkan, bahwa aksi Kamis besok bakal berjalan dengan kondusif, aman, dan tanpa anarkisme.
“Dengan aksi besok Kamis 19 Januari 2023, mudah mudahan pemerintah mendengar dan mengolah tuntutan kami. Sehingga, berhasil sesuai dengan harapan nelayan,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, sejumlah perwakilan nelayan dan pengusaha kapal beraudiensi dengan Sekda Cilacap dan mendapat respons baik. Pemkab Cilacap akan mengupayakan keluhan nelayan bisa tersampaikan ke tingkat yang lebih tinggi misalnya tingkat Kementerian yang menanganinya.