SERAYUNEWS – Peristiwa astronomi selalu menarik perhatian penduduk bumi di seluruh dunia. Akan tetapi, baru-baru ini tersiar kabar yang ramai menjadi perbincangan warganet di berbagai platform.
Sebuah video viral dengan narasi Bahasa Inggris, menyebar di beberapa WhatsApp Group. Video tersebut berisikan tentang bumi akan mengalami gelap selama 72 jam.
Kejadian selama hampir 3 hari dalam video tersebut, menyatakan bahwa kejadian itu akan terjadi pada 8 April 2024 mendatang. Tepat, beberapa hari menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Selain iti, sebuah unggahan video berdurasi satu menit di Facebook menarasikan bahwa bumi akan gelap selama tiga hari, mulai dari 3 April 2024.
Dalam unggahan tersebut, bumi akan melewati sabuk proton. Saat momen tersebut, tidak ada cahaya matahari ataupun bulan di permukaan bumi.
Pengunggah juga menyarankan kepada masyarakat untuk menyediakan stok makanan, air hingga lilin.
Menanggapi isu yang berkembang, Informasi tersebut dapat bantahan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Menurut keterangannya, itu berita palsu atau tidak terbukti kebenarannya alias hoax.
Hal tersebut di sampaikan dalam keterangan video berdurasi singkat oleh Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, M.Sc., Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN, Sabtu (23/3/2024) melalui Instagram pribadinya.
“Jelas itu hoax. Narasi bahwa bumi memasuki photon belt (sabuk foton) juga tidak ada dalam sains,” ucap Prof. Thomas.
Sebelumnya, kabar hoax serupa tentang kegelapan di Bumi, juga sudah pernah menyebar.
Menurut Prof. Thomas, semua alasan penyebab kegelapan bumi tersebut tidak punya dasar ilmiah.
Bumi memang pernah mengalami kegelapan total bertahun-tahun, karena tumpukan asteroid sebesar 10 kilometer. Itu kata dia, terjadi 66 juta tahun lalu.
Namun sampai 100 tahun mendatang, tidak ada asteroid besar yang mengancam bumi.
Melansir dari laman resmi BMKG, beberapa fenomena astronomi tersaji pada tahun ini. Pertama, Gerhana Bulan Penumbra (GBP)m Senin (26/3/2024).
Hal ini membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.
Sedangkan yang kedua Gerhana Matahari Total (GMT) yang ramai menjadi perbincangan hangat oleh jagat maya pada tanggal 8 April 2024 mendatang.
Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan. Sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.
Jadi, kesimpulannya ialah bumi akan mengalami kegelapan selama 72 jam atau 3 hari lamanya, merupakan berita hoax.***