Purbalingga, serayunews.com
Di Kabupaten Purbalingga, kini ada yang mengembangkan budidaya tanaman lidah buaya. Hasil kebunnya itu, juga dijadikan beragam olahan makanan dan minuman.
Mulai dari Nata de Aloe vera, Minuman, Puding, Es Cream, Selai, Stick, Jenang, Wajik, Teh, Permen, Bolu Basah, Bolu Kering, hingga Stickulpi.
Adalah Aan Purwanto, warga RT 14 RW 05 Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan. Sejak beberapa tahun silam, Aan mulai merintis budi daya tanaman lidah buaya. Keuletannya itu, kini telah berubah manis.
“Sebelumnya saya merantau di perkebunan lidah buaya di Kalimantan, tahun 2019 saya pulang ke kampung halaman,” kata dia.
Sekembalinya di Kota Perwira, Aan mulai menerapkan apa yang dia dapat dari Kalimantan. Lahannya seluas 4.550 m2 yang awalnya untuk tanaman singkong, berganti menjadi tanaman lidah buaya.
“Awal membeli di Bogor sejumlah 2.500 tanaman, sekarang ada sekitar 3.000 tanaman,” ujarnya.
Varietas yang ditanam yakni Aloe Chinensis. Jenis ini, merupakan varietas yang memiliki keunggulan produksi karena setiap pelepahnya memiliki berat sekitar 0,8 – 1,2 kg. Dia rutin memanen, setiap 15-20 hari sekali .
“Hasil panen ada yang dijual ke pengepul di Wonosobo, ada juga untuk bahan olahan makanan,” katanya.
Aan menceritakan, dalam memanen lidah buaya, dia hanya mengambil 2 sampai 3 pelepah saja. Teknik seperti itu, agar lidah buaya bisa terus berproduksi.
Purwanto kini tergabung sebagai anggota Kelompok Tani Mugi Lestari, Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan. Menurutnya, budi daya tanaman lidah buaya cukup menjanjikan.
Pasalnya dalam mengolah lidah buaya, semua bagiannya bermanfaat dan tidak ada yang terbuang.
Daging dan batangnya untuk olahan makanan. Sementara kulit pelepah untuk membuat pupuk cair yang pengolahannya menggunakan peralatan sederhana.
“Pemasaran produk olahan, masih sekitar Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Banjarnegara,” katanya.
Aan, enggan menyebut omzet dari hasil usahanya itu. Namun, baginya sangat cukup untuk menambah penghasilan, untuk kebutuhan keluarga.
“Cukup lumayan menambah pendapatan rumah tangga daripada sebelumnya hanya bertanam singkong,” ujarnya.
Aan berharap, ke depan semoga usaha pengolahan lidah buaya terus berkembang dan bisa membuka peluang usaha atau lapangan pekerjaan untuk masyarakat.