SERAYUNEWS – Komitmen National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Kabupaten Banyumas dalam mencetak atlet disabilitas berprestasi, kembali membuahkan hasil.
Tahun ini, tiga atlet muda binaan NPCI Banyumas resmi terpilih mengikuti Program Pembinaan Jangka Panjang Atlet Potensial (PJPAP) 2025 NPCI Provinsi Jawa Tengah.
Ketiga atlet tersebut adalah:
Ketiganya masih berusia remaja dan merupakan penyandang disabilitas fisik yang aktif berlatih di bawah bimbingan NPCI Banyumas.
Ketua NPCI Banyumas, Suwondo, menyampaikan rasa syukurnya atas pemanggilan ketiga atlet tersebut berdasarkan surat resmi dari NPCI Provinsi Jawa Tengah.
“Alhamdulillah NPCI Banyumas berhasil meloloskan 3 atletnya yaitu Yusuf Maulana Para Atletik, Najib Abdul Rohman Para Atletik dan Naufal Al Farizi Para Bulu Tangkis. Ketiganya akan kami antar ke Yayasan Insan Sembada Jl. Tj. Raya No.96, Karangasem Kecamatan Laweyan Kota Surakarta pada tanggal 01 Juli 2025 mendatang,” ujar Suwondo.
Program PJPAP merupakan inisiatif NPCI Jawa Tengah untuk menjaring bibit unggul dari atlet disabilitas usia 12–18 tahun di seluruh kabupaten/kota.
Selama program berlangsung, peserta tak hanya mendapatkan pelatihan intensif, tetapi juga difasilitasi pendidikan dan tempat tinggal secara gratis.
“Dengan pemanggilan ini, harapannya mereka akan berkembang menjadi atlet profesional yang bisa mengharumkan nama Banyumas dalam even-even olahraga disabilitas,” lanjut Suwondo.
Tak hanya fokus pada atlet yang sudah terbina, NPCI Banyumas juga terus menjaring talenta baru dari pelosok daerah. Menurut Suwondo, identifikasi dini terhadap bentuk disabilitas penting untuk menentukan cabang olahraga yang sesuai.
“Dengan bergabung bersama NPCI, para pelatih bisa turut mengidentifikasi bentuk disabilitas masing-masing atlet, sehingga dapat ditentukan cabang olahraga yang paling sesuai dengan potensi masing-masing,” jelasnya.
Ia pun mengajak orang tua untuk tidak menyembunyikan anak-anak disabilitas di rumah, melainkan memberi mereka ruang untuk berkembang.
“Kami berharap para orangtua di Kabupaten Banyumas yang memiliki putra putri disabilitas jangan simpan potensi mereka di rumah. Berikan mereka kesempatan untuk membuktikan diri. Salah satu atlet disabilitas asal Banyumas yaitu Sapto Yogo Purnomo telah memberi contoh yang baik karena sudah meraih prestasi tingkat dunia,” pungkas Suwondo.