SERAYUNEWS- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap memprediksi, hujan dengan intenstas tinggi berpotensi terjadi hingga dua bulan ke depan.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo menyampaikan, curah hujan lebat hingga ektrem terpantau dari sejumlah pos pengamatan.
“Data hujan dari pos pengamatan curah hujan yang terpantau antara lain di Stasiun Meteorologi Cilacap tercatat 198 mm. Bandara Tunggul Wulung 199 mm, Jeruk Legi 205 mm, Kampung Laut 134 mm,” ujar Teguh, Jumat (29/11/2024).
Bahkan lanjut Teguh, hujan sangat lebat terpantau tanggal 28 November 2024 mulai pagi hingga malam hari, menyebabkan beberapa tempat terdampak banjir.
Menurutnya, penyebab hujan lebat di Cilacap dan wilayah sekitar karena beberapa faktor. Antara lain adanya bibit siklon 96S di sebelah Barat Daya Lampung.
Hal ini yang secara tidak langsung menyebabkan terbentuknya pola konvergensi atau pertemuan angin dan belokan angin. Adanya MJO (Madden Julian Oscillation) yang berada pada fase 4 (Indian Ocean). Sehingga berkontribusi meningkatkan potensi pembentukan awan hujan.
Kelembapan udara pada berbagai ketinggian yang cenderung basah (80-100%), berpotensi meningkatkan pembentukan awan konvektif. Kemudian kondisi labilitas udara yang labil, terjadi terutama di wilayah Jawa Tengah.
“Curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi pada Desember 2024 dan Januari 2025. Kewaspadaan harus kita tingkatkan, mengingat curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi,” imbuhnya.
Teguh menambahkan, untuk prakiraan curah hujan beberapa hari ke depan masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat. Kadang dengan petir terutama pada malam dan pagi hari.
“Angin dari arah Tenggara hingga Selatan dengan kecepatan antara 5 – 30 km per jam. Suhu udara berkisar antara 24 – 30 ° C, dan kelembaban udara antara 75 – 98 persen,” ujarnya.