Cilacap, serayunews.com
Selain Kabupaten Cilacap, ada 102 kabupaten/kota lain yang mendapatkan penghargaan serupa dalam peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (penyakit kulit terabaikan) Sedunia di Krakatau Grand Ballroom Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Sebagai informasi, masyarakat Indonesia khususnya Jawa lazim menyebut Frambusia sebagai penyakit pathek. Penyakit kulit ini karena infeksi bakteri Treponema pallidum pertenue. Infeksi ini umumnya terjadi di negara tropis dengan sanitasi buruk, seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Oceania.
Hadir dalam acara tersebut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM.MARS, para pejabat pimpinan tinggi Madya dan Pratama Kemenkes, dan WHO Representative to Indonesia. Dr. N. Paranietharan.
Pj Bupati Yunita Dyah Suminar (berkebaya hitam) berpose bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi usai menerima penghargaan.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu dalam laporannya nemberikan keterangan. Pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyakit NTDs. Penyakit yang tergolong NTDs di antaranya kusta, frambusia, filariasis, sistosomiasis, daan cacingan.
“Untuk eliminasi kusta di Indonesia sudah masuk dalam dokumen resmi RPJMD 2022 – 2024. Lalu, juga ada Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2019,” kata Maxi.
Dengan pengendalian ini, prevalensi penyakit kusta dapat ditekan hingga di bawah 1 : 10.000 penduduk. Bahkan hingga tingkat zero leprosy, zero disabilitas, dan zero stigma. Meski demikian, beberapa penyakit lain masih ada, terutama di wilayah timur seperti Maluku dan Papua.
“Tahun 2024 merupakan target bagi kabupaten/kota yang sudah berstatus frambusia untuk terus mencapai komitmennya. Untuk itu peran bupati/wali kota perannya sangat penting,” tambahnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi langkah kepala daerah dalam pengendalian NTDs di wilayahnya. Budi berharap masyarakat dapat hidup sehat dan senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
“Saya berterima kasih kepada kepala daerah yang sudah mengurangi, kalau bisa mengeliminasi (NTDs). Dengan ini semoga masyarakat kita bisa hidup lebih sehat dan lingkungan kita juga lebih sehat,” kata Budi.(*)