SERAYUNEWS- Lailatul Qadar adalah malam paling istimewa dalam bulan Ramadan, yang dalam Al-Qur’an merupakan malam lebih baik dari seribu bulan (QS. Al-Qadr: 3).
Pada malam ini, Allah Swt. menurunkan banyak keberkahan, mengampuni dosa, dan menetapkan takdir bagi makhluk-Nya. Namun, Lailatul Qadar tidak selalu bisa dikenali dengan tanda-tanda fisik yang jelas.
Oleh karena itu, penting untuk memahami ciri-ciri orang yang mendapatkan keberkahan malam ini, baik dari sisi spiritual maupun amalan.
Menurut banyak hadis Nabi Muhammad saw., Lailatul Qadar kemungkinan besar terjadi pada salah satu dari sepuluh malam terakhir Ramadan, dengan kemungkinan paling besar jatuh pada malam-malam ganjil, yaitu malam ke-21, ke-23, ke-25, ke-27, dan ke-29.
Oleh karena itu, umat Islam sebaiknya memperbanyak ibadah pada malam-malam ganjil ini, meskipun malam Lailatul Qadar bisa saja datang pada malam lain.
1. Malam Ke-21 Ramadan: Malam pertama dari sepuluh malam terakhir, umat Islam mulai meningkatkan ibadah dengan harapan mendapatkan Lailatul Qadar.
2. Malam Ke-23 Ramadan: Malam ganjil lain yang juga memiliki kemungkinan tinggi untuk menjadi Lailatul Qadar.
3. Malam Ke-25 Ramadan: Beberapa riwayat menyebutkan bahwa malam ini juga bisa menjadi Lailatul Qadar.
4. Malam Ke-27 Ramadan: Malam yang sering dianggap sebagai malam paling berpotensi Lailatul Qadar, berdasarkan beberapa riwayat yang populer.
5. Malam Ke-29 Ramadan: Malam terakhir dari sepuluh malam terakhir, yang masih memiliki kemungkinan menjadi malam penuh keberkahan ini.
Tidak ada rasa gelisah, khawatir, atau beban yang berat. Semua itu digantikan oleh ketenangan batin yang mendalam, seolah-olah jiwa telah diangkat lebih dekat kepada Allah Swt.
Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kesejahteraan dan ketenteraman hingga terbitnya fajar.” (HR. Ahmad)
Orang yang mendapatkan Lailatul Qadar akan merasakan ketenangan batin yang luar biasa dan sulit dijelaskan dengan kata-kata.
Mereka yang memperoleh keberkahan malam ini akan merasakan dorongan kuat untuk beribadah lebih banyak.
Salat malam terasa lebih ringan, membaca Al-Qur’an terasa lebih nikmat, dan dzikir serta doa menjadi lebih khusyuk.
Allah Swt. berfirman, “Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 5)
Hal ini menunjukkan bahwa malam tersebut penuh keberkahan bagi orang-orang yang beribadah dengan ikhlas.
Lailatul Qadar adalah malam pengampunan dan terkabulnya doa. Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus untuk malam ini:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.
(Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan menyukai pengampunan, maka ampunilah aku).
Banyak ulama menyebutkan bahwa salah satu tanda seseorang mendapatkan Lailatul Qadar adalah ketika doa-doanya mulai terkabul setelah malam tersebut.
Orang yang mendapatkan Lailatul Qadar sering kali merasakan kebahagiaan dan kenikmatan ibadah yang luar biasa.
Salat terasa lebih khusyuk, Al-Qur’an terasa lebih hidup. Hati lebih mudah tersentuh, hingga meneteskan air mata karena merasakan kedekatan dengan Allah SWT.
Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa seseorang yang merasakan getaran spiritual yang luar biasa dan perasaan dekat dengan Allah Swt. di malam-malam terakhir Ramadan, kemungkinan besar telah mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw. bersabda:
“Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Keutamaan Lailatul Qadar adalah penghapusan dosa bagi mereka yang beribadah dengan penuh keikhlasan.
Oleh karena itu, mereka yang merasakan kelegaan hati dan merasa lebih bersih dari dosa-dosa setelahnya adalah orang yang mendapatkan berkah malam ini.
Agar bisa termasuk dalam golongan orang yang mendapatkan Lailatul Qadar, beberapa amalan ini bisa Anda lakukan.
1. Melaksanakan Qiyamul Lail (Shalat Malam) dengan Khusyuk
Salat tahajud dan tarawih di malam-malam ganjil, khususnya pada 10 hari terakhir Ramadhan, adalah cara utama untuk mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar.
Rasulullah saw. bersabda, “Carilah Lailatul Qadar di malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari & Muslim)
2. Memperbanyak Zikir dan Istighfar
Mengingat Allah dengan kalimat-kalimat thayyibah seperti tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir bisa menjadi salah satu bentuk ibadah yang mendekatkan diri pada Allah SWT.
3. Membaca dan Merenungkan Al-Qur’an
Lailatul Qadar merupakan malam turunnya Al-Qur’an. Oleh karena itu, membaca Al-Qur’an dan memahami maknanya di malam ini sangat dianjurkan.
4. Berdoa dengan Penuh Keyakinan
Selain doa khusus yang diajarkan Rasulullah, hendaknya kita memperbanyak doa-doa lainnya, terutama doa untuk keselamatan dunia dan akhirat.
5. Bersedekah dan Berbuat Kebaikan
Sedekah di bulan Ramadan sangat dianjurkan, terutama di 10 malam terakhir. Memberikan bantuan kepada fakir miskin, yatim piatu, dan orang yang membutuhkan akan melipatgandakan pahala di sisi Allah Swt.
Kesimpulan
Lailatul Qadar adalah malam penuh keberkahan hanya bagi mereka yang bersungguh-sungguh dalam ibadah.
Ciri-ciri orang yang mendapatkannya tidak selalu tampak secara kasat mata, tetapi bisa terasa dalam hati berupa ketenangan, semangat ibadah, dan doa-doa yang terkabul.
Mereka yang mendapatkan Lailatul Qadar akan merasakan kedamaian, dorongan kuat untuk beribadah, pengampunan dosa, serta kenikmatan spiritual luar biasa.
Oleh karena itu, mari tingkatkan ibadah di sepuluh malam terakhir Ramadan agar termasuk dalam golongan orang-orang yang meraih keberkahannya.
Semoga kita semua mendapat kesempatan untuk mendapatkan Lailatul Qadar tahun ini. Aamiin.***