SERAYUNEWS – Apa itu speech delay pada anak? Media sosial seperti Instagram hingga TikTok menjadi salah satu sumber informasi untuk mempelajari banyak hal.
Salah satunya tentang parenting atau mengasuh anak. Salah satu yang menjadi permasalahan yang dihadapi orang tua adalah speech delay atau keterlambatan bicara. Speech delay merupakan kertelambatan kemampuan anak dalam menyampaikan sesuatu atau berbcara.
Anak tidak memiliki kemampuan untuk menyampaikan isi pikirannya dengan baik melalui kata-kata. Hanya menyampaikan satu atau dua kata. Bisa juga kata-katanya cenderung sulit dipahami.
Pertumbuhan setiap anak memang berbeda-beda tetapi bisa dipantau dengan aneka tolak ukur atau panduan tumbuh kembang anak sesuai usianya.
Anak dengan speech delay mampu mengucapkan kata-kata tetapi ada kesulitan-kesulitan dalam menghubungkannya. Sayangnya, kondisi ini kerap diabaikan oleh orang tua karena dianggap sebagai hal biasa.
Kadang kala menganggap bahwa masih ada kesempatan untuk belajar bicara. Mungkin memang belum bisa tetapi tidak mencoba untuk mengajarinya.
Melansir dari laman siloamhospitals, speech delay adalah gangguan perkembangan yang menyebabkan anak terlambat berbicara. Ia akan kesulitan menyampaikan sesuatu jika dibandingkan dengan anak-anak sesuasinya.
Tandanya adalah anak belum juga mencapai kemampuan berbahasa sedangkan dari segi usia seharusnya sudah bisa berbicara. Anak mungkin mengalami kesulitan memahami orang lain maupun mengekspresikan diri.
Beberapa parameter yang bisa menjadi acuan untuk mengamati apakah anak mengalami gangguan terlambat bicara atau tidak sebagai berikut:
Anak berusia 2 tahun dapat menggabungkan minimal 2 kata menjadi kalimat yang sederhana. Kalimat yang memiliki makna dan maksud tertentu.
Selain itu juga menguasai setidaknya 50 kosakata. Namun, ada anak yang mengalami gangguan speech delay itu tentu saja berbeda.
Berikut ini beberapa kondisi yang perlu dicurigai sebagai gejala speech delay:
– Tidak memperhatikan lawan bicara ketika sedang diajak berbicara
– Kesulitan merespon saat diajak berbicara
– Jarang meniru kata-kata yang disebutkan orang lain
– Kesulitan menyebutkan nama-nama benda yang kerap digunakannya atau di sekitarnya
– Lebih sering menggunakan gestur daripada berbicara ketika meminta sesuatu
– Asik bermain sendiri dengan alat mainnya dan tidak menggubris orang-orang di sekitarnya.
Salah satu cara untuk mengatasinya adalah melakukan terapi wicara. Terapi secara medis ini dilakukan juga dengan bantuan dari orang tua di rumah.
Orang tua dapat membantu menstimulasi kemampuan bicara anak, seperti:
Sering ajak bicara
Orang tua harus memberikan waktu khusus untuk berkomunikasi dengan anak. Utamanya, saat mulai belajar bicara. Apalagi dengan pengidap speech delay, perlu memberikan perhatian khusus.
Sering-seringlah mengajak anak berbicara, pelan-pelan dan jelas. Dengan begitu, anak bisa meniru apa yang disampaikan.
Tanya Jawab
Mengajukan pertanyaan kepada anak dan memintanya untuk memilih. Misalnya, membuat sebuah cerita tentang memasak. Kemudian, bisa menunjukkan peralatan yang digunakan ada apa saja.
Orang tua bisa menunjukkan dua benda, mintalah sang anak untuk memilih benda yang akan digunakannya.
Bantu Tunjukkan Nama Benda
Anak-anak dapat mempelajari dan mengenali benda-benda yang ada di rumah. Ajak anak jalan-jalan di area rumah. Tunjukkan satu per satu nama benda di rumah.
Misalnya, dalam sehari 3-5 benda. Pastikan anak bisa menunjuk dan tahu apa nama benda itu.
Membacakan cerita
Cara untuk menstimulasi anak-anak belajar berbicara adalah membacakan cerita. Luangkan waktu sebelum tidur untuk membaca cerita atau dongeng.
Buat suasana yang nyaman, ceria, tenang sehingga anak merasakan suasana belajar yang menyenangkan.
Batasi gadget dan mainan
Cara mengatasi speech delay serta memudahkan stimulasi adalah membatasi penggunaan gadget. Boleh saja menonton video untuk belajar tetapi bukan berarti terus menerus melihat video YouTube.
Hindari memberikan banyak mainan yang mengeluarkan suara seperti musik-musik secara bersamaan. Suara musik memang terdengar menyenangkan, namun anak terlalu senang mendengarnya tapi enggan berbicara.
Demikianlah informasi tentang ciri-ciri speach delay pada anak dan cara mengatasinya. Jika sudah mengalami ciri-ciri di atas segera konsultasikan kepada dokter spesialis anak.
***