SERAYUNEWS – Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang selalu dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia.
Setiap harinya, umat Muslim menjalankan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Bagi seorang siswa SD, Ramadhan menjadi momen spesial yang penuh dengan aktivitas ibadah, belajar, dan berbagi kebaikan.
Berikut ini adalah salah satu contoh cerita tentang kegiatan sehari-hari seorang anak SD selama menjalani puasa Ramadhan 2025.
Hari dimulai saat ayah membangunkan saya pukul 03.30 WIB.
Saya terbangun dengan sedikit rasa kantuk, namun segera beranjak untuk sahur bersama keluarga.
Ibu telah menyiapkan makanan bergizi seperti nasi, ayam, dan sayur sop agar saya tetap kuat menjalani puasa seharian.
Setelah minum segelas air putih dan menyantap kurma, saya membaca niat puasa:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ
“Nawaitu shauma ghodin an ada’i fardhi syahri ramadhana hadihis sanati lillahi ta’ala.”
Setelah sahur, saya dan keluarga melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid.
Ayah saya mengingatkan pentingnya menjaga puasa dengan kesabaran dan amal baik.
Meskipun sedang berpuasa, saya tetap semangat pergi ke sekolah.
Saya membawa perlengkapan belajar seperti biasa, tetapi tanpa bekal makanan.
Di sekolah, guru memberikan materi tentang kisah para nabi, hikmah puasa, dan pentingnya berbagi kepada sesama.
Saat jam istirahat, saya dan teman-teman tidak bermain terlalu aktif agar tidak cepat lelah.
Kami menghabiskan waktu dengan membaca buku cerita Islami dan menghafal surah pendek.
Salah satu teman saya mengajak untuk bersedekah di kotak amal sekolah.
Saya dengan senang hati menyisihkan uang jajan untuk membantu anak-anak yang kurang mampu.
Sepulang sekolah, saya beristirahat sejenak, lalu pergi ke masjid untuk mengaji bersama teman-teman.
Ustadz mengajarkan tafsir surah Al-Baqarah tentang keutamaan puasa serta mengingatkan pentingnya menjaga lisan dan perilaku selama Ramadhan.
Menjelang Maghrib, saya membantu ibu menyiapkan hidangan berbuka.
Saya menuangkan sirup ke gelas, menyusun kurma di piring, dan membantu adik menyusun sajadah untuk persiapan shalat Maghrib.
Saat adzan Maghrib berkumandang, saya membaca doa berbuka puasa:
اللَّهُمَّ إِنِّي لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
“Allahumma inni laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthartu, bi rahmatika ya arhamar rahimin.”
Saya berbuka dengan kurma dan air putih, lalu melanjutkan dengan makan malam bersama keluarga.
Setelah itu, saya bersiap-siap untuk shalat Isya dan Tarawih di masjid.
Di sana, saya bertemu teman-teman dan bersama-sama beribadah dengan khusyuk.
Sebelum tidur, saya membaca Al-Qur’an dan berdoa agar puasa saya diterima oleh Allah SWT.
Saya merasa bahagia karena hari itu telah diisi dengan banyak ibadah dan kebaikan.
Puasa Ramadhan bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih kesabaran, meningkatkan ibadah, dan berbagi dengan sesama.
Kegiatan sehari-hari di bulan Ramadhan mengajarkan nilai-nilai kebaikan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga kita semua dapat menjalani Ramadhan dengan penuh berkah dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.***