Contoh Modul Ajar Matematika Fase A Kelas 1 SD yang Benar
Berdasarkan laman resmi Kemdikbud, modul ajar adalah dokumen penting bagi guru untuk memfasilitasi proses belajar mengajar di sekolah.
Modul ini juga harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum Merdeka.
Guru juga perlu menuliskan beberapa komponen utama yang harus disajikan dalam bentuk tabel atau kolom agar lebih terstruktur.
Berikut ini adalah contoh ataupun komponen-komponen penting yang harus ada dalam modul ajar matematika fase A kelas 1 SD:
1. Informasi Umum
Pada bagian informasi umum, beberapa poin penting harus disertakan, antara lain:
Identitas Modul: Pada bagian ini, informasi dasar mengenai modul harus dicantumkan. Berikut komponen yang perlu diisi:
Nama penyusun
Instansi
Tahun penyusunan
Jenjang sekolah
Mata pelajaran
Fase atau kelas
Materi
Alokasi waktu pembelajaran
Kompetensi Awal: Di bagian ini, guru harus menjelaskan kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh siswa setelah mempelajari materi. Contohnya:
Siswa mampu menghitung banyaknya benda dan mengurutkannya;
Siswa dapat menyatakan posisi benda menggunakan kata depan-belakang, kanan-kiri, atas-bawah, dan sebagainya.
Profil Pelajar Pancasila: Modul ajar juga perlu mencantumkan profil Pelajar Pancasila yang ingin dibentuk melalui pembelajaran. Contoh nilai yang dapat dituliskan adalah:
Mandiri
Bernalar kritis
Bergotong royong
Sarana dan Prasarana: Selanjutnya, guru perlu menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan selama proses pembelajaran. Misalnya, buku teks, laptop, proyektor LCD, dan koneksi internet.
Target Peserta Didik: Contoh, bisa tuliskan ‘siswa reguler atau tipikal di kelas 1 SD.’
Model Pembelajaran: Dalam bagian ini bisa dituliskan model pembelajaran yang dilakukan, contoh “Tatap Muka“.
2. Komponen Inti
Bagian komponen inti modul ajar memuat elemen-elemen yang lebih mendalam mengenai proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa poin yang perlu disertakan:
Tujuan Pembelajaran: Guru perlu menjabarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Contohnya:
Siswa dapat menghitung dan memahami hubungan antara angka yang menyatakan jumlah dan angka yang menyatakan urutan.
Siswa mampu menyatakan posisi benda dengan menggunakan kosakata arah seperti kanan-kiri, atas-bawah, dan sebagainya.
Pemahaman Bermakna: Dalam bagian ini, guru menuliskan penjelasan mendalam tentang materi yang dipelajari. Misalnya:
Memperkuat kemampuan siswa dalam menghitung dan mengurutkan benda.
Meningkatkan pemahaman siswa tentang posisi benda menggunakan kata-kata yang sesuai.
Pertanyaan Pemantik: Pertanyaan ini digunakan untuk merangsang pemikiran siswa. Contoh:
Berapa banyak benda yang kamu hitung?
Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti. Guru perlu menyajikan kegiatan secara rinci, misalnya dimulai dengan mengulas materi sebelumnya sebelum masuk ke kegiatan inti yang lebih mendalam.
Asesmen Penilaian: Tuliskan metode penilaian bisa berupa presentasi, tugas tertulis, atau asesmen formatif lainnya yang dilakukan selama pembelajaran.
Kegiatan Pengayaan dan Remedial: Di bagian ini, guru perlu menyajikan kegiatan pengayaan bagi siswa yang sudah menguasai materi dan remedial untuk siswa yang memerlukan pemahaman tambahan.
Refleksi Peserta Didik dan Guru: Refleksi merupakan bagian penting untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran. Guru bisa menuliskan pertanyaan refleksi seperti “Apa yang sudah berjalan baik?” dan “Bagian materi apa yang sulit dipelajari/disampaikan?” untuk siswa dan guru.
3. Lampiran
Pada bagian lampiran, guru dapat menyertakan lembar kerja siswa, bahan bacaan tambahan, dan daftar pustaka yang digunakan dalam menyusun modul ajar.
Nah, demikian tadi contoh modul ajar matematika fase A kelas 1 SD yang bisa dijadikan refrensi para guru. Semoga bermanfaat.***