SERAYUNEWS – Konjungsi adalah elemen penting dalam bahasa yang berfungsi untuk menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat.
Penggunaan konjungsi yang tepat dapat membantu menciptakan kalimat lebih kohesif dan terstruktur dengan baik.
Dalam artikel ini, akan dibahas pengertian konjungsi, berbagai jenis konjungsi yang umum digunakan, serta contoh-contoh untuk membantu memahami cara kerjanya dalam kalimat.
Konjungsi, juga dikenal sebagai kata sambung, merupakan kata yang menghubungkan dua bagian dalam sebuah kalimat atau antar kalimat.
Fungsi utama dari konjungsi adalah untuk memberikan hubungan logis antara bagian-bagian tersebut, sehingga makna dari kalimat menjadi lebih jelas dan mudah dipahami.
Dalam bahasa Indonesia, kata konjungsi sangat bervariasi dan dapat digunakan dalam berbagai konteks, mulai dari penjelasan, perbandingan, pertentangan, hingga penegasan.
Agar lebih jelas, berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata konjungsi dalam kalimat.
1. Saya suka membaca novel dan majalah. (konjungsi koordinatif)
2. Dia tidak hadir dalam rapat karena sedang sakit. (konjungsi subordinatif)
3. Baik cuaca panas maupun dingin, dia tetap berolahraga. (konjungsi korelatif)
4. Hari ini saya sibuk bekerja. Selain itu, saya juga harus mengurus anak-anak. (konjungsi antarkalimat)
5. Setelah menyelesaikan tugas, dia pergi bermain. (konjungsi temporal)
Konjungsi terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya dalam kalimat. Berikut beberapa jenis konjungsi yang umum digunakan beserta penjelasan dan contohnya.
1. Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah kata yang menghubungkan dua unsur setara, baik itu kata, frasa, atau klausa.
Unsur-unsur tersebut memiliki derajat atau fungsi yang sama dalam kalimat. Misalnya: dan, atau, tetapi, sedangkan.
2. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif menghubungkan dua klausa, di mana salah satu klausa bergantung pada klausa lain.
Artinya, salah satu klausa tidak bisa berdiri sendiri dan memerlukan klausa lain untuk melengkapi maknanya. Contoh: karena, meskipun, jika, ketika, sehingga, walaupun.
3. Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif adalah pasangan kata konjungsi yang bersama-sama menghubungkan dua elemen yang seimbang dalam sebuah kalimat.
Contoh konjungsi korelatif: baik…maupun, tidak hanya…tetapi juga, bukan hanya…melainkan juga.
4. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat menghubungkan dua kalimat yang terpisah. Biasanya, konjungsi ini berada di awal kalimat kedua.
Kemudian, konjungsi ini memberikan hubungan logis antara dua kalimat tersebut. Contoh: selain itu, kemudian, oleh karena itu, di samping itu.
5. Konjungsi Temporal
Kemudian, ada konjungsi temporal yang menghubungkan dua klausa atau kalimat berdasarkan urutan waktu.
Kata konjungsi jenis ini menjelaskan waktu terjadinya suatu peristiwa atau tindakan. Contoh: sebelum, setelah, ketika, sementara, sesudah.
Demikian contoh kata konjungsi, pengertian dan jenis-jenisnya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.***(Umi Uswatun Hasanah)