SERAYUNEWS – Simak contoh Ruang Kolaborasi Modul 2.3 Sesi Praktik coaching model Tirta. Para calon guru penggerak perlu menyiapkan materi atau model pembelajaran yang bisa meningkatkan potensi peserta didik.
Para siswa tidak hanya monoton mendengarkan materi atau mengerjakan tugas saja. Calon guru penggerak perlu memahami bagaimana cara agar para peserta didik merasa tenang, senang, lebih mandiri saat belajar.
Bukan hanya saat di sekolah tetapi juga di rumah. Ruang Kolaborasi Modul 2.3 sesi praktik adalah pembentukan komunitas praktisi untuk melakukan praktik coaching.
Hal ini sesuai dengan tujuan modul 2.3 yang menyajikan materi coaching untuk calon guru penggerak (CGP). Salah satunya ada coaching model Tirta yang merupakan yang merupakan akronim dari Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, Tanggung Jawab.
Seperti dikutip dari Buku Paket Modul 2.3 terbitan Kemendikbud Dr. Murti Ayu dkk., tujuan pembelajaran sesi praktik adalah melatih keterampilan coaching CGP dengan berbagai studi kasus.
Adapun tugas yang dikerjakan CGP pada Modul 2.3 sesi praktik adalah membuat video tentang coaching model Tirta. Secara umum coaching adalah pendekatan interaktif yang digunakan individu dalam hal ini CGP dalam mencapai tujuan profesional mereka.
Berkaitan dengan bidang pendidikan, coaching merupakan teknik yang bisa digunakan untuk membantu siswa mengetahui serta mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.
Tugas yang diberikan kepada para CGP ini membuat naskah terlebih dahulu. Ketika naskah sudah selesai, dilanjutkan membuat video.
CGP sebagai guru dapat membantu seorang siswa menyelesaikan masalahnya di kelas. Ada diskusi antarguru, kemudian mengajak siswa berbicara.
Instruksi tugas ini dari Buku Paket Modul 2.3, sebagai berikut:
Bapak dan Ibu calon guru penggerak,
Saat ini Anda akan mempraktekkan kasus-kasus yang telah disediakan secara tatap maya bersama fasilitator. Pastikan Anda bersama kelompok telah berlatih mempraktekkan kasus-kasus tersebut sesuai dengan langkah-langkah dalam praktik coaching model TIRTA. Nah, pada sesi ini, praktik yang dilakukan dalam kelompok Anda akan direkam dan untuk selanjutnya dikirimkan ke fasilitator. Hasil rekaman dapat diberi nama: Nama Lengkap-CGP Angkatan – Sekolah Asal.
Ada kasus seorang siswa mengalami perubahan sikap dan belakangan ini tidak mengerjakan PR. Bahkan, tugas di sekolah juga tidak dikerjakan dengan baik.
Perlu diingat dalam menyelesaikan permasalahan ini CGP melakukan praktik coaching model Tirta. CGP harus memiliki Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, dan Tanggung Jawab.
Guru 1: Bu, apakah sudah tahu mengapa Celine terlihat murung belakangan ini dan tidak mengerjakan PR?
Guru 2: Belum Pak. Kemarin dia hanya menjawab singkat, kalau pusing. Jika tidak mengerjakan PR tentu akan berkaitan dengan nilai. Padahal ada banyak tugas yang harus dikerjakan di rumah beberapa hari ke depan.
Guru 1: Padahal, Celine biasanya rajin, tidak pernah absen sekolah, bahkan selalu tertib mengerjakan PR. Demikian juga di kelas terlihat bersemangat mengerjakan soal-soal.
Guru 2: Saya sudah mencoba menanyakan berulang kali, mengapa tidak mengerjakan PR. Namun, saya belum mendapatkan jawaban yang jelas.
Guru 1: Dia sudah mulai kembali mengerjakan soal di sekolah tapi masih belum mengerjakan PR. Celine bilang sedang tidak enak badan.
Guru 1: Apakah Ibu sudah menanyakan kepada orang tuanya?
Guru 2: Oh, saya memang baru berbicara dengan siswa. Belum sampai menanyakan langsung kepada orang tuanya. Saya akan mencoba melakukan segitaga restitusi terhadap anak tersebut.
Guru 1: Baiklah, segera ajak bicara orang tua Celine. Bisa panggil ke sekolah agar lebih jelas dan menemukan permasalahannya. Para guru pun bisa membantu mencari jalan keluarnya bersama-sama.
Guru 2: Saya rasa itu harus segera mengingat sudah seminggu ini banyak nilai tugas Celine yang kosong.
Guru 1: Silakan Ibu segera hubungi orang tuanya supaya datang ke sekolah dan menceritakan bagaimana keadaan Celine.
Guru 2: Terima kasih atas masukannya Pak. Semoga kita bisa cepat tahu apa yang sedang terjadi dengan Celine dan orang tua perlu tahu hal ini. Tentu saja kita berharap orang tua dapat mendampingi Celine saat mengerjakan PR.
Guru 1: Sama-sama. Semoga bisa lekas terselesaikan dan nilai Celine dapat diperbaiki. Ibu juga perlu memberikan kelonggaran mendampinginya.
Itulah contoh Ruang Kolaborasi Modul 2.3 Sesi Praktik yang bisa menjadi panduan CGP. Semoga bermanfaat.
***