SERAYUNEWS – Objek wisata Hutan Pinus Limpakuwus (HPL), tutup untuk sementara waktu. Manager PT Palawija Risorsis, Sugito mengatakan, penutupan sementara itu efek dari adanya peristiwa pohon dan tiang listrik yang tumbang, Jumat (19/01/2024).
“Pohon roboh ke jalan, mengakibatkan jalan tertutup dan listrik putus. Saat ini pohon sudah di selesai di potong,” katanya, Jumat (19/02024).
Penutupan sementara demi keamanan dan kenyamanan, baik pengunjung maupun pengelola. Beberapa waktu terakhir, cuaca ekstrem memberi efek ke kawasan lereng selatan Baturraden.
“Demi pertimbangan keselamatan pengunjung, apalagi cuaca ekstrem angin kencang,” katanya.
Eko Purnomo, pengelola objek wisata Hutan Pinus Limpakuwus menyampaikan, sebelumnya pihaknya sudah melaporkan pohon yang tumbang tersebut ke Perhutani.
“Itu pohon yang tumbang, sudah kami usulkan ke Perhutani untuk penebangan. Tapi malah keduluan ada angin kencang,” kata dia.
Sampai sore hari, kawasan Baturraden – Limpakuwus masih terjadi angin kencang. Meskipun cuaca nampak cerah, dan tidak menujukan indikasi hujan.
Hujan deras dengan angin kencang, terjadi di lereng selatan Gunung Slamet. Akibatnya, pohon tinggi 30 meter di depan pintu gerbang wisata Hutan Pinus Limpakuwus tumbang.
Kondisi itu tak hanya mengakibatkan pohon tumbang. Sejumlah tiang listrik PLN juga roboh, akibat tertimpa batang pohong.
Slamet, warga setempat menyampaikan, hujan turun sejak sore hari. Malam kembali turun hujan dan angin kencang. Sekitar pukul 02.30 wib, angin semakin kencang.
“Pohonnya tumbang sekitar pukul 02.30 wib,” katanya.