Cuaca Tak Tentu, Masyarakat Banyumas Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan Bencana

Minggu, 30 Juni 2024 pukul 20.12

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho mengimbau masyarakat Banyumas waspada di tengah cuaca tak menentu. Sebab sekalipun harusnya musim kemarau, tapi faktanya masih terjadi hujan. (Shandi Yanuar)

SERAYUNEWS – Masyarakat di wilayah Kabupaten Banyumas diminta untuk tetap waspada, di tengah ketidakpastian cuaca beberapa waktu belakangan. Seperti beberapa hari kemarin, wilayah Banyumas diguyur hujan deras yang disertai angin kencang. Kondisi itu mengakibatkan sejumlah peristiwa, seperti pohon tumbang dan tanah longsor.

Beberapa wilayah yang terdampak yakni Desa Karangsari Kecamatan Kembaran, Desa Dukuhwaluh Grumbul Dampit Kecamatan Kembaran. Lalu, Desa Tambaksari Kidul Kecamatan Kembaran dan Desa Purwodadi RT 2 RW 2 Kecamatan Kembaran. Desa Silado Kecamatan Sumbang.

Bencana angin kencang juga terjadi di Desa Linggasari RT 4 RW 4 Kecamatan Kembaran. Lalu, Desa Linggasari Grumbul Bakung RT 5 RW 1 Kecamatan Kembaran. Kemudian, Desa Karangsari RT 4 RW 3 Kecamatan Kembaran, dan Desa Kutaliman RT 02 RW 07 Kecamatan Kedungbanteng.

“Di Desa Linggasari ada empat rumah warga yang atapnya rusak akibat hujan yang disertai angin kencang, Desa Karangsari dua rumah,” kata Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho, melalui rilisnya, Minggu (30/06/2024).

Sedangkan, tanah longsor terjadi di beberapa desa, seperti Desa Gununglurah RT 07 RW 03 Kecamatan Cilongok. Lalu, Desa Baseh RT 06 RW 05 Kecamatan Kedungbanteng, Desa Kutaliman RT 02 RW 07 Kecamatan Kedungbanteng. Kemudian, Desa Gununglurah RT 01 RW 02 Kecamatan Cilongok.

Koordinasi dengan Berbagai Pihak

Dia menambahkan, BPBD Banyumas telah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Damkar Kabupaten Banyumas, Satlinmas Inti Kabupaten Banyumas, PLN, PMI serta masyarakat dan Pemdes Desa terdampak untuk melakukan penanganan dan pemulihan secepat mungkin.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi cuaca dan mengikuti anjuran dari pemerintah guna mengurangi risiko bencana,” kata Budi Nugroho.

Fenomena cuaca tak menentu di Banyumas adalah ketika saat ini harusnya masuk musim kemarau tapi masih turun hujan. Biasanya bulan Juni sampai Agustus adalah puncak kemarau. Tapi hujan ternyata masih turun. Turunnya hujan memungkinkan adanya bencana seperti tanah longsor. Fenomena ini tentu membutuhkan kewaspadaan lebih.