SERAYUNEWS – Musim panen padi di Kabupaten Banjarnegara pada tengah tahun ini mencatatkan hasil yang sangat baik. Sebanyak 66.950,71 ton padi berhasil dipanen oleh para petani selama periode panen di bulan Mei 2024.
Firman Sapta Adi, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Perikanan (Dintankanak) Kabupaten Banjarnegara, melalui Kepala Bidang Ketahanan Pangan Emi Susilowati, menyampaikan bahwa jumlah tersebut berasal dari luasan panen padi seluas 9.971,68 hektar di seluruh Kabupaten Banjarnegara.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras para petani yang telah menghasilkan produksi padi sebanyak ini. Hasil panen yang melimpah ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan daerah serta meningkatkan kesejahteraan para petani di Banjarnegara,” katanya, Rabu (3/7/2024).
Menurut dia, hasil panen padi ini tentu menjadi kabar baik di tengah tantangan pertanian yang dihadapi para petani. Termasuk tantangan perubahan cuaca yang tidak menentu dan berbagai hambatan lainnya. Dukungan dari pemerintah daerah dalam hal ini Dintankanak Kabupaten Banjarnegara berbentuk penyuluhan dan bantuan teknis juga menjadi bagian penting dalam keberhasilan musim panen kali ini.
“Semoga hasil panen yang baik ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Banjarnegara. Kami akan terus berupaya memberikan dukungan terbaik untuk para petani agar produksi padi di daerah ini dapat terus meningkat,” kata Emi.
Berdasarkan catatan Bidan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara, wilayah yang paling luas lahan tanaman padi adalah Kecamatan Mandiraja dengan 1.494,13 hektar dengan hasil panen sebanyak 11.422,77 ton padi. Kecamatan Wanayasa menjadi wilayah dengan paling sedikit lahan tanaman padi yaitu hanya 37,19 hektar dengan perolehan padi sebanyak 142,31 ton padi.
Panen melimpah ini jadi kabar baik di tengah masih adanya kabar buruk di bidang pertanian di Banjarnegara. Sebelumnya, kabar buruk terjadi di Desa Bedana, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara. Puluhan petani padi di Desa Bedana, Kecamatan Kalibening Banjarnegara mengaku panen tahun ini mengalami penurunan hasil panen hampir 50 persen lebih akibat serangan hama tikus yang tidak dapat ditanggulangi. Serangan hama ini semakin parah setelah areal persawahan Blok Sindu Kalibening sering tergenang luapan sungai Brukah yang mengakibatkan tikus bermigrasi ke lokasi yang lebih tinggi.
Menurut Tarwo, salah satu petani padi Desa Bedana, banjir yang melanda Blok Sindu memaksa tikus-tikus bermigrasi ke sawah-sawah di bagian atas blok tersebut. “Saat banjir kemarin, kondisi tanaman rata-rata sedang dalam masa berbuah sehingga dimangsa tikus yang bermigrasi dari Blok Sindu akibat banjir,” katanya. Tarwo dan petani lainnya berharap agar dinas dapat membantu petani untuk mengendalikan serangan hama tikus sebelum musim tanam berikutnya.