SERAYUNEWS- Suasana haru menyelimuti kawasan wisata Curug Pinang, Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, saat pengelola menggelar doa bersama, Selasa (28/04/2025).
Pengelola memanjatkan doa untuk mengenang dua wisatawan asal Jakarta yang meninggal dunia akibat tenggelam pada, Minggu (26/04/2025) lalu.
Kegiatan tersebut berlangsung bersama berbagai pihak, antara lain Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kemutug Lor. Kemudian ada perwakilan Dinas Pariwisata, anggota DPRD, unsur Forkompincam, serta pegiat wisatalainnya.
Mereka berkumpul di sekitar area curug, untuk mendoakan almarhum dan memohon keselamatan bagi seluruh pengunjung serta pengelola wisata ke depannya.
“Kami sangat berduka atas musibah ini. Doa bersama ini adalah bentuk solidaritas, penghormatan kepada korban. Sekaligus jadi pengingat bagi kami semua, untuk terus meningkatkan kewaspadaan,” ujar Darkum, Ketua Pokdarwis Desa Kemutug Lor.
Peristiwa tenggelamnya dua wisatawan ini merupakan kejadian pertama di Curug Pinang. Namun, pengelola mengaku siap menjadikannya sebagai bahan evaluasi untuk memperketat sistem keamanan.
Mulai dari pengawasan, penambahan fasilitas keselamatan, hingga peningkatan kesiapsiagaan petugas.
“Keselamatan pengunjung adalah prioritas utama. Kami akan evaluasi kembali sistem keamanan yang ada dan bekerja sama dengan pihak terkait. Agar kejadian serupa tidak terulang,” lanjut Darkum.
Ia juga menyebutkan bahwa setelah kejadian tersebut, pihak pengelola ikut mengantarkan jenazah hingga ke rumah duka di Jakarta. Pihak keluarga pun telah menerima kejadian ini sebagai kecelakaan murni.
Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Wardoyo, menyatakan bahwa kejadian serupa bukan kali pertama di objek wisata air wilayah Baturraden.
Meski begitu, ia menilai fasilitas keselamatan di Curug Pinang sudah memenuhi standar, seperti rambu-rambu, pelampung, dan kehadiran penjaga.
“Pelatihan dan pengawasan SOP keselamatan memang sudah. Ke depan kami akan merefresh lagi pelatihan dan pembinaan untuk pengelola wisata, agar tidak lengah,” ujar Wardoyo.
Sebagai penutup kegiatan, seluruh peserta melakukan tabur bunga di lokasi kejadian sebagai simbol duka dan penghormatan terakhir kepada korban.
Momen tersebut berlangsung penuh keheningan dan rasa haru, menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam kegiatan wisata, khususnya di alam terbuka.