SERAYUNEWS– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga mendapatkan data bahwa daftar pemilih di Kabupaten Purbalingga di Pemilu 2024 berkurang. Kondisi tersebut karena berbagai hal, di antaranya mobilitas warga yang sangat tinggi.
Dari hasil Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di aula kantor KPU Purbalingga Selasa (20/6/2023) jumlah DPT sebanyak 772.268 orang.
“Jumlah ini terus berkurang dibandingkan data awal yang kami dapatkan dari Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemulihan (DP4) yang jumlahnya 776.013 orang,” kata anggota KPU Purbalingga Catur Sigit Prasetyo, Rabu (21/6/2023).
Dia menjelaskan, sejak turunnya Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemulihan (DP4) pada awal tahun ini, terjadi penurunan di setiap pleno rekapitulasi. “DP4 yang kemudian kita olah menjadi form A. Daftar Pemilih sebagai bahan coklit, mulanya sebanyak 776.013,” terangnya.
Data tersebut, lanjut Catur, kemudian untuk bahan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) yang dilaksanakan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih). Coklit sejak Februari hingga Maret 2023.Coklit sendiri adalah metode mencocokan antara data diri pemilih dengan data yang tercantum di form A daftar pemilih.
“Kemudian, pada Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) daftar pemilih di Purbalingga menjadi 774.840,” lanjutnya.
Hasil Rekapitulasi pada Rapat Pleno penetapan DPSHP tersebut menghasilkan jumlah daftar pemiluh sebanyak 773.761 pemilih. Data tersebut lalu dibawa ke Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Selasa (20/6/2023). “Total DPT Kabupaten Purbalingga menjadi 772.268 pemilih,” kata Catur.
Hal yang wajar, menurut Catur, melihat kencenderungan warga Purbalingga yang banyak merantau. “Seperti misalnya mereka yang lanjut studi, mencari pekerjaan, dan pindah mengikuti pasangan,” ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, ketua KPU Purbalingga Eko Setiawan mengatakan kendati sudah ada penetapan DPT Pemilu 2024, jumlah pemilih bisa kembali berubah. Salah satu penyebabnya karena memang data penduduk sangat dinamis. “Faktor natalitas, mortalitas dan mobilitas mempengaruhi,” imbuhnya.