Purbalingga, serayunews.com
Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Umar Fauzi menyampaikan, ada tiga lokasi tanah longsor. Masing-masing di dua di Kecamatan Karangmoncol dan satu titik di Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu.
Rumah milik Sutarno (68), warga Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol, rusak pada bagian belakang. Tembok roboh dan ditaksir kerugian mencapai Rp 4 juta.
Sedangkan rumah Saidah, warga Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu mengalami kerusakan pada bagian dapur. Atap rumah ambrol akibat tertimpa material longsor, perabot yang ada pun rusak.
Lokasi rumah Saidah, atap rumahnya sejajar dengan tebing di belakangnya. Sehingga saat longsor, material menimpa atap rumah.
“Kita sarankan untuk di pasangan cerucuk bambu, dan membuat aliran air agar saat hujan tidak mengarah ke titik longsor,” katanya.
Umar menambahkan, BPBD juga telah menyalurkan bantuan logistik kepada para terdampak. Harapannya bisa sedikit membantu meringankan beban.
“Mengingat curah hujan sedang tinggi, kepada warga yang berada di lokasi rawan longsor, untuk meningkatkan kewaspadaan. Kalau perlu, sementara mengungsi ke tempat tetangga atau saudara ketika intensitas hujan tinggi,” kata dia.
Sedangkan satu lokasi berikutnya adalah badan jalan Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol yang terancam putus. Sebab, bahu jalan sekitar 20 meter dengan tinggi 10 meter, ambrol. Di titik itu, longsor juga menyeret 1 tiang lampu penerangan jalan dan satu rambu.
“Kemarin (Rabu, red) kami telah melakukan assesment dan memberikan bantuan logistik,” kata Umar Fauzi.
Tiang lampu penerangan jalan yang terseret material longsor, sudah dievakuasi dan dipasang kembali oleh Dishub dan sudah kembali normal.
“Rambu pembatas jalan juga sudah dipasang, warga yang melintas diharapkan lebih waspada,” katanya.