SERAYUNEWS – Dampak kekeringan di Banyumas akibat musim kemarau, kian meluas. Pada akhir Juli, ada empat kecamatan yang sudah mengalami krisis air. Tapi kini jumlahnya bertambah menjadi delapan kecamatan yang terdampak.
“Saat ini ada delapan kecamatan yang terdampak, 13 desa, dengan jumlah jiwa 9.652,” kata Kepala BPBD Banyumas Budi Nugroho, Minggu (11/08/2024).
Delapan kecamatan tersebut ada;ah Wangon, Rawalo, Purwojati, Karanglewas, Cilongok, Somagede, Banyumas dan Tambak.
“Kemungkinan kemarau masih akan berlangsung di Agustus ini,” ujarnya.
Menghadapi kondisi tersebut, BPBD telah menyalurkan bantuan air bersih. Sampai saat ini, BPBD sudah mendistribusikan lebih dari 50 tangki atau 175.000 ribu liter.
Krisis air ini terjadi karena kemarau serta terganggunya aliran air dari Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsismas).
“Kekeringan di Desa Panusupan dan Desa Kaliwangi, karena debit air dari sumur galian serta aliran Pamsimas yang tidak lancar,” ujarnya.
Warga yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Sebagian warga terpaksa menggunakan air sumur yang mulai mengering dan membeli air galon untuk keperluan minum.
“Sementara untuk kebutuhan Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK), warga Desa Panusupan menggunakan air sungai dengan membuat sumur belik. Sedangkan warga Desa Kaliwangi mengandalkan Pamsimas secara bergiliran, karena debit air yang mulai berkurang,” kata Budi.
BPBD terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk memastikan kebutuhan mendesak seperti air bersih dapat segera terpenuhi.
BPBD Banyumas juga mengingatkan potensi bencana susulan, mengingat cuaca saat ini masih memasuki puncak musim kemarau.
“Upaya pencegahan dengan persiapan tempat tampungan air di wilayah terdampak, akan menjadi prioritas dalam menghadapi kekeringan,” katanya.
Menghadapi kondisi seperti ini, masyarakat harus lebih bijak dalam penggunaan air bersih. Bagi wilayah yang masih bisa menikmati air bersih, gunakan dengan efektif dan efisien.
“Manfaatkan air sebaik mungkin,” kata dia.