SERAYUNEWS– Jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat dalam penyelenggaraan Ibadah Haji 2024 terus bertambah. Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Minggu (30/6/2024) pukul 17.30 WIB jumlah mencapai 329 orang.
Wafatnya ratusan jemaah, disebabkan kelelahan dan kekurangan cairan tubuh, penyakit penyerta dan suhu tinggi lebih dari 50 derajat celsius. Suhu udara di Makkah, termasuk di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) menjelang dan sesudah puncak haji, sangat ektrem panas.
Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam keterangannya menyebut, saat ini pemulangan jemaah haji terus dilakukan. Hingga tanggal 29 Juni 2024 pukul 21.00 WAS, jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 58.894 orang.
Mereka tergabung dalam 149 kelompok terbang. Paska Armuzna, jumlah jemaah sakit di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menurun dibanding tahun sebelumnya. Adanya kebijakan murur pada pergerakan jemaah saat puncak haji dari Arafah ke Muzdalifah jadi solusinya.
“Lalu Mina (Armuza) tahun ini berdampak positif dengan berkurangnya jemaah kelelahan pasca Armuzna dibanding tahun lalu,” terang Widi dalam keterangan resminya di laman Kemenag, Minggu (30/6/2024).
Dia menjelaskan, murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah. Jemaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.
Selain menurunnya jemaah sakit paska Armuzna di KKHI, Widi menyampaikan, tahun ini, jumlah jemaah haji sakit yang disafariwukufkan berjumlah 53 orang. “Menurun cukup banyak dibanding tahun 2023 yang berjumlah 238 jemaah,” jelasnya.
Untuk membawa jemaah ke Arafah saat itu dibutuhkan 15 bus, dengan 6 bus di antaranya khusus untuk jemaah yang harus berbaring. Pada hari ini, Minggu terdapat 19 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 7.809 orang.
Mereka telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air, dengan rincian sebagai berikut:
1) Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 786 jemaah/1 kloter.
2) Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/4 kloter.
3) Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.080 jemaah/3 kloter.
4) Debarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 439 jemaah/1 kloter.
5) Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 900 jemaah/2 kloter.
6) Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter.
7) Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter.
8) Debarkasi Lombok (LOP) sebanyak 393 jemaah/1 kloter.
9) Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 kloter.
10) Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter.
11) Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 kloter.
12) Debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 kloter.
“Jemaah yang diberangkatkan dari Makkah ke Madinah untuk beribadah di Masjid Nabawi berJumlah 1.829 orang tergabung dalam 5 kloter,” pungkasnya.