SERAYUNEWS-Graham Potter adalah sosok yang memberikan fondasi pada Brighton & Hove Albion. Dia melatih Brighton sejak musim 2019-2020. Potensi bagus Brighton pun mulai terlihat di musim 2021-2022. Saat itu Brighton mampu menyelesaikan kompetisi Liga Inggris di posisi 9.
Di awal musim 2022-2023, Potter akhirnya pindah ke Chelsea. Pengganti Potter di Brighton adalah pria Italia, Roberto De Zerbi. Mula Zerbi di Brighton sangat mengkhawatirkan. Di lima laga awal bersama Zerbi, Brighton tidak pernah menang. Mereka kalah tiga kali dan seri dua kali.
Namun, setelah itu, pelan tapi pasti Brighton kembali menemukan jalannya. Permainan pressing ketat dan penyerangan yang membahayakan, jadi ciri Brighton. Di tangan Zerbi, Brighton mampu mengalahkan Manchester United, Liverpool, Arsenal, dan Chelsea.
Zerbi yang awalnya mengkhawatirkan sudah bisa membawa Brighton Berjaya. Bahkan, bisa dikatakan dia sudah lepas dari bayang-bayang Potter.
Kini, Brighton ada di posisi enam klasemen sementara Liga Inggris. Mereka sudah memastikan tiket ke kompetisi Eropa musim depan. Tinggal menunggu apakah akan main di Liga Europa atau Conference League.
Capaian Brighton di Liga Inggris musim ini adalah capaian luar biasa. Sebab, untuk kali pertama mereka akan bermain di Eropa. Brighton memang bukan tim tradisional di Liga Inggris kasta tertinggi. Mereka lebih sering berkutat di kasta kedua atau ketiga.
Selain moncer di Liga Inggris, performa Brighton di Piala FA juga tidak buruk-buruk amat. Mereka mampu lolos sampai semifinal. Mereka gagal ke final juga melalui adu penalti melawan Manchester United. Singkat kata, Brighton adalah bunga yang sedang mekar. Dengan prestasi Brighton saat ini apakah Zerbi akan dipinang ke klub lain? Tinggal tunggu saja dinamika selanjutnya.
Sebelum melatih Brighton, Zerbi yang berumur 43 tahun ini pernah menukangi Palermo, Benevento, Sassuolo, Shakhtar Donetsk. Prestasi terbaiknya adalah membawa Shakhtar Donetsk juara Piala Super Ukraina pada 2021.