Banjarnegara, serayunews.com
Dengan pengambilan jenazah Mulyadi Pratama warga Palembang ini, maka seluruh jenazah korban pembunuhan berantai Tohari alias Mbah Slamet sang dukun pengganda uang di Banjarnegara, sudah diserahkan pada keluarga untuk pemakaman di daerah asalnya.
Dari hasil pemeriksaan dan pencocokan, delapan korban pembunuhan Mbah Slamet terdapat dua pasang suami istri asal Lampung. Mereka adalah Irsad dan istrinya Wahyu Triningsih. Lalu ada Riani bersama sang suami, Suheri. Dua pasang suami istri ini, menjadi korban keganasan dari sang dukun pengganda uang di Banjarnegara.
Selain itu, ibu dan anak warga Kabupaten Magelang yakni Theresia Dewi dan sang anak Okta Ali Abrianto. Mereka juga menjadi korban dari sang dukun sadis ini.
Baca juga: [insert page=’jenazah-ibu-dan-anak-korban-pembunuhan-mbah-slamet-dibawa-ke-magelang’ display=’link’ inline]
Sementara dua korban lainnya, yakni Paryanto warga Sukabumi dan Mulyadi Pratama Palembang.
Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan, para korban yang sudah teridentifikasi bisa langsung dibawa pihak keluarga. Khususnya setelah adanya kecocokan dan penandatanganan berita acara, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Semua jenazah yang teridentifikasi sudah kami serahkan pada pihak keluarga, saat ini masih ada empat jenazah yang belum teridentifikasi. Polisi juga masih menerima aduan dari masyarakat terkait orang hilang. Hal itu sebagai bagian dari upaya mengungkap identitas empat korban Mbah Slamet yang belum terungkap,” katanya.