SERAYUNEWS – Turnamen Indonesia Masters Super 100 I 2025 resmi bergulir di GOR Remaja Pekanbaru, Riau, mulai 16 hingga 21 September 2025.
Dengan total hadiah senilai US$110.000, ajang ini menghadirkan para pebulutangkis papan tengah dunia sekaligus menjadi panggung pembuktian bagi talenta muda Indonesia.
Hari ini, beberapa wakil Merah Putih dan sejumlah pemain unggulan internasional siap tampil. Berikut profil singkat mereka.
Di sektor tunggal putra, nama Chico Aura Dwi Wardoyo menjadi tumpuan besar Indonesia. Pemain kelahiran Jayapura ini dikenal dengan smash keras serta stamina yang tangguh.
Sebagai unggulan, Chico diharapkan bisa melangkah jauh. Meski demikian, ia tetap harus waspada karena lawan-lawannya datang dari negara dengan tradisi bulutangkis kuat seperti Jepang, Korea Selatan, hingga India.
Selain Chico, ada juga Rahdiska Bagas Shujiwo yang mendapat kesempatan tampil di babak utama.
Walau belum setenar nama-nama besar, Rahdiska memiliki gaya bermain agresif dan berani mengambil risiko. Turnamen ini bisa menjadi batu loncatan penting baginya untuk menunjukkan kapasitas menghadapi level internasional.
Di sektor tunggal putri, sorotan tertuju pada Chiara Marvella Handoyo. Atlet muda kelahiran 2005 ini pernah meraih medali di ajang junior internasional dan kini mulai naik kelas ke turnamen senior.
Meski menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Nozomi Okuhara (Jepang) dan Lalinrat Chaiwan (Thailand), Chiara memiliki semangat juang tinggi serta teknik yang semakin matang.
Sektor ganda campuran juga tidak kalah menarik.
Pasangan Bobby Setiabudi / Melati Daeva Oktavianti mengandalkan kombinasi pengalaman Melati dengan semangat muda Bobby. Duet ini diproyeksikan mampu memberi kejutan di lapangan.
Sementara itu, pasangan Dejan Ferdiansyah / Bernadine menjadi representasi generasi baru. Walaupun masih minim pengalaman, mereka diharapkan tampil lepas untuk mengasah jam terbang.
Selain pemain Indonesia, ada pula nama-nama besar dari mancanegara.
Di tunggal putra, Victor Lai menjadi unggulan utama, disusul Jeon Hyeok-jin dari Korea Selatan serta Kiran George dari India. Mereka dikenal konsisten di level Super 100 dan bisa menjadi batu sandungan serius bagi wakil tuan rumah.
Di tunggal putri, Nozomi Okuhara, mantan juara dunia, jelas menjadi favorit. Meski kariernya sempat menurun, pengalaman internasional membuatnya sulit dikalahkan.
Laga hari ini akan menjadi penentu langkah awal setiap pemain.
Kondisi lapangan di Pekanbaru dengan kelembapan tinggi bisa menjadi faktor penting. Pemain yang cepat beradaptasi akan lebih diuntungkan.
Selain itu, turnamen ini juga menjadi ajang pembuktian bagi atlet muda PBSI apakah mereka bisa bersaing dengan lawan-lawan tangguh dari luar negeri.
Hari ini, Indonesia menurunkan kombinasi pemain berpengalaman dan talenta muda. Chico, Rahdiska, Chiara, hingga pasangan ganda campuran punya kesempatan menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Meski lawan-lawannya cukup berat, dukungan publik tuan rumah di Pekanbaru diyakini menjadi energi tambahan.