Cilacap, Serayunews.com-Seorang Mahasiswi asal Cilacap yang baru pulang dari China, dibawa ke Rumah Sakit Margono Soekarjo di Purwokerto. Dikarenakan dia mengalami gejala seperti batuk, pilek.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi mengatakan jika mahasiswi tersebut baru pulang dari China, pada Jumat (31/1/2020). Sesampainya di Cilacap, AS, mengalami gejala demam, batuk dan juga pilek. Oleh orangtuanya, dia dibawa ke RS Margono di Purwokerto pada Sabtu (1/2/2020).
“Kriterianya masih dalam pengawasan, karena dia pulang dari China dan kemudian ada panas, batuk, dan orang tuanya dibawa ke Margono, dan di sana masuk kriteria pasien dalam pengawasan, dan sudah masuk ke kamar isolasi,” ujar Pramesti.
Akan tetapi pihaknya belum mengetahui, mahasiswi tersebut pulang dari kota mana, dipastikan bukan dari Wuhan. Karena, AS pulang sendiri dari China.
“Dia pulang sendiri, bukan dari Wuhan. Karena masih bisa sendiri, kalau dari Wuhan tidak boleh,” katanya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap masih terus berkoordinasi dengan RS Margono terkait dengan hasil observasi terhadap mahasiswi tersebut. Untuk memastikan, mahasiswi tersebut terinfeksi virus corona atau tidak. Pasalnya infuensa biasa dengan terinfeksi virus corona, tidak bisa dibedakan.
“Kalau dari klinis tidak akan kelihatan, hanya hasil lab saja yang bisa memastikan,” ujarnya.
Selain itu, tim Penyelidikan Epidemiologi dari Dinas Kesehatan Cilacap juga akan melakukan pemantauan terhadap orang tua AS, karena juga sudah berhubungan dengan anaknya yang dicurigai terinfeksi corona.
“Kami tetap melakukan pemantauan kepada orang tua dan juga anaknya,” katanya.
dr Pramesti mengatakan jika saat ini Dinkes melakukan pemantauan dan observasi kepada tiga orang mahasiswa maupun warga Cilacap yang baru pulang dari China.
Selain itu juga masih terus melakukan pemantauan terhadap 27 tenaga Kerja Asing (TKA) yang juga baru pulang dari China beberapa saat lalu. Pemantauan akan dilakukan selama 14 hari.
Sementara itu Wakil Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman mengatakan Cilacap menjadi salah satu wilayah yang rentan, terutama di Kecamatan Cilacap Utara dan juga Kesugihan. Dimana banyak terdapat rumah yang dijadikan tempat tinggal oleh TKA asal China yang bekerja di PLTU Karangkandri.
“Kita sudah melakukan tindakan preventif dengan menyiapkan ruang isolasi di RSUD Cilacap, harapannya tidak digunakan karena tidak ada yang dicurigai terinfeksi virus tersebut, dan Kita terus melakukan pemantauan terhadap TKA dan WNA yang baru pulang dari China,” katanya.
Meskipun demikian, masyarakat tidak perlu panik berlebihan. Serta terus menjaga kesehatan dengan terus berperilaku hidup bersih dan sehat. (ale)