Inovasi ini membuat sistem terkait pelayanan JKN di rumah sakit akan terintegrasi dengan pelayanan BPJS Kesehatan. Sehingga prosesnya dipastikan cepat, akurat dan transparan. Selain mempermudah layanan administrasi juga mencegah kecurangan-kecurangan yang bisa ditimbulkan.
Direktur RSUD Margono, Tri Kuncoro mengatakan, pihaknya kini sedang menggenjot pelayanan berbasis inovasi digital yang dikembangkan saat ini yakni E-VA Centil ( _Electronic Validation_ Cara Cepat dan Akurat Jamin Lancarkan Klaim BPJS). Dengan aplikasi itu, maka klaim BPJS dari masyarakat dilakukan dengan teknologi digital sehingga meningkatkan kecepatan dan akurasi.
“Sistem dilakukan secara _online_, sehingga mencegah munculnya potensi berbagai praktek kecurangan (anti fraud) yang menyertai dalam pengurusan klaim BPJS,” kata Tri Kuncoro.
Dengan aplikasi itu, pengurusan klaim BPJS lanjut Tri juga akan semakin cepat. Jika dulu masyarakat harus melalui dua antrean, kali ini hanya butuh satu antrean saja.
“Masyarakat bisa langsung dilayani. Jadi tidak perlu lama-lama mengantre,” jelasnya.
Aplikasi tersebut juga mendapat apresiasi dari BPJS Kesehatan. Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS, Lily Kresnowati mengatakan, digitalisasi sistem administrasi dan registrasi JKN yang dilakukan RSUD Margono patut dicontoh dan dijadikan role model untuk pengembangan layanan rumah sakit di seluruh Indonesia.
“Kami memberikan apresiasi, kami harap ini dicontoh oleh rumah sakit lain. Kami ingin ini menjadi role model, sehingga rumah sakit di seluruh Indonesia bisa meniru,” ucapnya.
Inovasi ini lanjut dia memang selaras dengan tujuan BPJS Kesehatan. Yakni untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat dengan memperpendek masa antrian.
“Dengan begitu, maka peserta BPJS lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan dan ini bisa meningkatkan kepercayaan serta kepuasan masyarakat pada layanan JKN,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo begitu bangga dengan inovasi itu. Menurutnya, di tengah pandemi tim RSUD Margono masih konsisten berpikir terkait inovasi pelayanan publik.
“Saya senang, karena ini sudah jadi tradisi di RSUD Margono. Tidak hanya di sini, di tempat-tempat lain dan OPD kami, inovasi itu sudah menjadi budaya. Tapi memang Margono ini sangat produktif terkait inovasi. Semoga ini bisa menambah perbaikan pada layanan kesehatan kita,” katanya.
Aplikasi yang menjadi sistem verifikasi anti fraud di RSUD Margono ini lanjut Ganjar penting ditiru oleh rumah sakit lain. Sebab menurutnya, itu merupakan wujud integritas pada masyarakat.
“Kalau ada pasien yang ingin ngeklaim BPJS, datanya benar. Pelayanannya juga jauh lebih cepat. Yang paling penting, tidak ada makelarnya karena semuanya dilakukan dengan sistem digital,” pungkasnya.