SERAYUNEWS– Tekanan masyarakat agar Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah menuntaskan dugaan korupsi senilai Rp237 miliar di tubuh BUMD PT Cilacap Segara Artha (CSA) kian menguat.
Kasus pengadaan lahan seluas 700 hektare itu menyita perhatian publik karena menyeret dua pejabat aktif dan satu mantan pejabat eksekutif di Cilacap sebagai tersangka.
Koordinator LSM Seroja, Ekanto Wahyuning Santoso, menyatakan bahwa masyarakat menuntut Kejati bertindak profesional, terbuka, dan menyeluruh dalam menangani kasus ini.
Ia menekankan bahwa proses hukum jangan hanya berhenti pada tiga nama yang sudah jadi tersangka: ANH, IZ, dan AM.
“Berkaitan dengan dugaan kasus korupsi PT CSA, kami meminta kepada Kejati agar proses hukumnya cepat dan tepat. Artinya, kami percaya Kejati mampu bekerja secara profesional untuk mengungkap siapa pun yang terlibat,” ujar Ekanto, Senin (7/7/2025).
Menurut Ekanto, ada indikasi bahwa skandal ini melibatkan jaringan yang lebih luas, termasuk dalam proses pembentukan Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur keberadaan PT CSA sebagai BUMD milik Pemkab Cilacap.
“Kami melihat ada pertanyaan besar dalam proses perda yang dipertanyakan oleh Kejati sendiri. Maka dari itu, kami berharap Kejati serius mendalami semua tahapan, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan dari lembaga eksekutif maupun lembaga lainnya,” ujarnya.
Ekanto menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas agar kepercayaan masyarakat terhadap hukum tetap terjaga. Ia juga mengingatkan agar penegakan hukum berjalan tanpa intervensi kekuasaan.
“Kami percaya Kejati dapat menjalankan proses hukum ini tanpa intervensi politik. Siapa pun yang terlibat harus proses secara adil, agar tidak ada kesan bahwa kekuatan politik bisa melindungi pelaku kejahatan,” tegasnya.
Dengan sorotan tajam dari publik dan dorongan kuat dari masyarakat sipil, Kejati kini menghadapi ujian penting dalam menunjukkan integritas lembaga penegak hukum di Jawa Tengah.
“Jika proses ini bisa terang benderang, saya yakin kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum akan semakin meningkat. Dan yang lebih penting, ini akan membuat suasana Cilacap jauh lebih kondusif,” tutup Ekanto.