SERAYUNEWS – Yoga Bagus Wicaksana, warga Karangklesem, Purwokerto Selatan beberapa bulan ini tengah menekuni hobi baru. Bahkan, hobi tersebut membawa hoki baginya, yang bisa menambah pendapatan.
Sekitar empat bulan belakang, pria 32 tahun ini menemukan cara lain menyalurkan jiwa seninya. Memanfaatkan kardus bekas kemasan obat, dia jadikan sebuah karya seni.
Hobi barunya itu berangkat dari keresahannya terhadap sampah kardus jenis duplek, kemasan obat di apoteknya yang kian menumpuk. Dijual tidak ada harganya, dan dibuang hanya menjadi sampah yang sia-sia.
“Awalnya, di apotek kami ada banyak limbah kardus duplek yang hanya menggunung. Mau dijual pun tidak ada harganya. Dari situ, saya terinspirasi untuk membuat lukisan, dimulai dengan wajah saya sendiri,” kata Yoga, Rabu (14/08/2024).
Kemudian dia muncul ide untuk membuat lukisan wajah, dengan gaya Pop Art atau WPAP. Pertama kali karya yang dia buat adalah wajahnya sendiri. Kemudian karya itu dia publis di sosial medianya.
Hal yang tak terkira oleh bapak dua anak ini, karyanya itu mendapatkan apresiasi dari banyak orang. Tak hanya itu, teman teman dekat pun memesan foto wajahnya dibuat hal serupa. Kian hari kian berkembang dan banyak permintaan dari luar.
Di belakang rumah yang beralamat di jalan M. Yamin, Karangklesem Purwokerto, menjadi tempat menuangkan hasrat seninya. Di waktu luangnya sebagai apoteker, dia menuntaskan pesanan.
Proses pembuatan lukisannya dimulai dengan menyortir kardus sesuai warna yang diinginkan untuk karakter yang akan dilukis. Setelah itu, kardus-kardus tersebut dipotong-potong dan disusun layaknya puzzle hingga membentuk wajah tokoh yang diinginkan.
“Bahan utamanya adalah kardus bekas obat jenis duplek. Saya memotong-motongnya sesuai dengan sketsa, lalu menempelkannya sambil menyesuaikan warna,” katanya.
Untuk menyelesaikan satu lukisan, Yoga biasanya membutuhkan waktu antara 1-2 jam, tergantung tingkat kesulitannya. Harga untuk setiap lukisan yang dihasilkan berkisar antara Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.
“Satu lukisan bisa diselesaikan dalam 1-2 jam, tergantung kerumitannya. Harga jualnya antara Rp 100 ribu sampai 150 ribu dalam bentuk lukisan saja, dan Rp 200 ribu untuk dicetak di kaos,” jelas Yoga.
Pada bulan Agustus ini, dia melukis wajah tokoh-tokoh nasional, seperti Ir. Soekarno, Bung Hatta, dsb. Menurutnya momen Hari Kemerdekaan Indonesia tepat untuk menampilkan wajah para pahlawan dalam karya seninya.
“Untuk menyambut 17 Agustus, saya membuat lukisan pahlawan. Saat ini, saya sedang menyelesaikan lukisan Gatot Subroto, Jenderal Soedirman, Tan Malaka, dan masih banyak lagi,” kata Yoga.
Menurut Yoga, tantangan yang dialami dalam membuat lukisan dengan bahan kardus bekas, memilih warna yang tepat untuk membuat hasil lukisannya tampak realistis.
“Tantangannya terletak pada kardusnya. Terutama, kardus duplek putih yang jarang saya gunakan karena tidak cocok untuk memberikan efek realistis. Saya lebih memilih kardus dengan warna yang lebih gelap,” kata dia.