Sejumlah lokasi ia sambangi, untuk memastikan penanganan berjalan dengan sesuai dengan harapan. Lokasi pertama yang dicek Ganjar adalah vaksinasi terhadap penyandang disabilitas mental di panti pelayanan sosial Pangrukti Mulyo Rembang.
Di lokasi itu, Ganjar yang didampingi Bupati Rembang Abdul Hafidz dan jajaran Forkompimda menyaksikan vaksinasi untuk penyandang disabilitas mental agar mereka terlindungi.
Setelah itu, Ganjar menggelar ‘Rembug Desa’ dengan lurah/kades se-Kabupaten Rembang untuk mengecek penanganan Covid-19 sampai level desa.
Selesai rapat, Ganjar langsung mengunjungi RSUD Dr R Soetrasno Rembang. Ganjar memastikan penambahan tempat tidur baik isolasi maupun rumah sakit berjalan.
Ia juga menyempatkan diri menyapa pasien yang menjalani isolasi terpusat di Hotel Pantura Rembang. Selain memberikan semangat, Ganjar ingin memastikan penanganan pasien isolasi terpusat tak ada yang terlewatkan.
“Dari pantauan saya penanganan Covid-19 di Rembang bagus. Pak Bupati sudah menyampaikan, dan saya cek penurunannya bisa mencapai 40 persen. Ini pertanda baik dalam pengelolaan,” ujarnya.
Partisipasi masyarakat lanjut Ganjar juga sangat bagus. Dari obrolannya dengan para Kades dalam acara Rembug Desa, Ganjar mengatakan semuanya mendukung program pemerintah dalam rangka penanganan pandemi.
“RSUD saya cek juga bagus, dalam dua hari bisa menam bah bed hingga 100 persen lebih. Dan hari ini BOR nya sangat aman, berada di angka 43 persen. Kalau angkanya di bawah 50 persen, artinya aman,” imbuhnya.
Ganjar berharap kondisi seperti ini tetap dijaga. Daerah sekitar Rembang seperti Blora, Pati diminta juga mendukung dengan saling menjaga dan mengamankan daerahnya masing-masing.
“Saya cek RSUDnya ada ruang-ruang yang bisa dioptimalkan untuk situasi paling darurat. Mudah-mudahan tidak naik lagi, tapi kesiapan rumah sakit bagus,” jelasnya.
Sebagai daerah perbatasan, kemungkinan besar pasien luar daerah bahkan Provinsi datang ke Rembang untuk berobat. Ada pasien dari Sidoarjo dan sekitarnya.
“Pasien dari luar provinsi masih ada, nggak tahu berapa jumlahnya. Tapi intinya saya titip, seandainya Kabupaten/Kota sekitar Rembang terjadi peningkatan dan rumah sakit penuh, saya minta Rembang membantu. Kerjasama semacam inilah yang kita harapkan untuk bisa saling menguatkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan, keberhasilan penurunan angka kasus Covid-19 sampai 40 persen tidak mungkin terjadi tanpa adanya kerjasama seluruh pihak. TNI/Polri, masyarakat, komunitas, kades dan semuanya bahu membahu bergerak untuk menyukseskan program pemerintah.
“Semuanya kita gerakkan untuk saling memberi informasi. Misinya hanya satu, jangan sampai ada pemahaman yang salah, ini yang kadang-kadang mengganggu. Misalnya ada yang pemahamannya salah dengan menganggap Covid tidak ada, hanya akal-akalan dan mereka abai protokol kesehatan,” katanya.
Meski berhasil menurunkan kasus cukup besar, namun Hafidz tetap berupaya menyiapkan rumah sakit. Saat ini, BOR di rumah sakit rembang masih aman, karena berada di bawah 50 persen.
“Bornya kita ada 240, saat ini baru terpakai 92,” pungkasnya.