Banyumas, serayunews.com
Menurut keterangan Koordinator TAGANA Kabupaten Banyumas, Ady Candra, kasus meninggalnya bocah tersebut bermula, sekitar pukul 03.30 WIB, Idah (57), yang merupakan nenek dari korban terbangun dari tidurnya. Dirinya terkejut karena cucu kesayangannya yang biasa tidur dengannya sudah tidak ada.
Ia, kemudian berkeliling sektiar rumah dan membangunkan Dede Iswanto anak sekaligus ayak dari korban dan menanyakan keberadaan cucunya. Namun, Dede mengaku tidak mengetahui keberadaan anaknya tersebut. Kemudian Idah pun bertanya kepada Ari Nurhayati (27), yang merupakan ibu kandung dari korban.
“Informasinya ibu korban memiliki gangguan jiwa, dan mengatakan bahwa anaknya sekitar jam 01.00 WIB, membawa anaknya ke Sungai Kaja karena akan membersihkan diri setelah kencing,” kata Ady.
Nahas, karena debit air yang sedang tinggi dan arusnya deras, sehingga Aluka pun terseret arus sungai dimana Sungai Kaja berada dekat dengan rumahnya sekitar empat meter. “Idah pun menghubungi pihak perangkat Desa Pekaja, diteruskan ke BPBD Kabupaten Banyumas untuk meminta pencarian dan sejumlah relawan dari TAGANA, MDMC, BHV, SENKOM, Pemuda Pancasila, Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas, Rapi, PRB Pajerukan, LINMAS Inti, Dompet Dhuafa melakukan pencarian,” ujarnya.
Dari pencarian tersebut, sekitar pukul 11.00 WIB, korband itemukan di Sungai Bener dengan jarak lebih kurang 1,5 kilometer dari TKP korban tercebut. “Jenazah aluka dievakuasi oleh TIM SAR Gabungan menggunakan ambulance Pramuka PEduli Sahabat Jegur. Kemudian jenazah pun diperiksa oleh TIM Inafis Polresta Banyumas dan Polsek Kalibagor,” katanya.