SERAYUNEWS– Seorang pendaki asal Kota Surabaya, Jawa Timur, meninggal dunia di Pos 1 Gunung Prau via Patak Banteng, Senin (1/1/2024) dini hari. Lokasi kejadian berada di Desa Patak Banteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Kematian seorang pendaki tersebut diduga karena sakit jantung.
Kapolres Wonosobo AKBP Donny Sardo Lumbantoruan, melalui Kapolsek Kejajar, AKP Abror membenarkan perihal kejadian tersebut. Dari informasi yang polisi dapatkan, pendaki yang meninggal itu bernama Frisky Ramadhani MY (28). Dia berasal dari Kelurahan Lidah Kulon Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Dari data yang polisi himpun, kronologi kejadian berawal pada hari Minggu (31/12/2023), sekitar pukul 13.00 WIB, korban mendaki bersama dua temannya. Kedua temannya itu bernama Ardianto Dwi dan Hilmi. Setelah melakukan registrasi ke basecamp, mereka mendaki Gunung Prau via Patak Banteng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo.
Kemudian, pada hari Senin (1/1/2024) sekitar pukul 02.00 WIB, salah satu teman korban menghubungi pihak basecamp. Kepada Ranger Gunung Prau, mereka meminta bantuan evakuasi. Karena, korban saat itu mengalami sesak nafas. Kru Ranger Gunung Prau kemudian berupaya melakukan pertolongan kepada korban di Pos 1.
Saat Kru Ranger Gunung Prau tiba di Pos 1 sekitar pukul 02.43 WIB, di tempat kejadian, rupanya kondisi korban sudah tidak sadar. Kemudian, Kru Ranger Gunung Prau berupaya secepat mungkin mengevakuasi korban turun ke bascamp hingga pukul 03.15 WIB. Korban kemudian segera mereka bawa ke Puskesmas Kejajar.
Namun, Petugas Puskesmas Kejajar menyatakan korban sudah meninggal dunia, sekitar pukul 04.07 WIB. Agar semakin yakin, maka korban segera mereka bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Setjonegoro Wonosobo. Setelah petugas melakukan pemeriksaan, RSUD Setjonegoro Wonosobo juga menyatakan korban benar sudah meninggal dunia.
Pihak rumah sakit menduga, korban meninggal dunia karena sakit jantung. Teman korban kemudian menghubungi pihak keluarga korban. Keluarga korban juga mengaku menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak menghendaki autopsi.
Keluarga korban juga meminta agar jenazah korban segera dikirim ke rumah duka di Kota Surabaya untuk dimakamkan. Atas kejadian tersebut pihak Basecamp Gunung Prau juga telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kejajar. “Analisis awal penyebab kejadian dikarenakan sakit jantung,” ungkap AKP Abror dalam keterangannya.
Tindakan yang aparat kepolisian lakukan, tiga petugas telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian mencatat saksi, membuat laporan kejadian dan melaporkan kepada pimpinan.