
SERAYUNEWS– Kejuaraan Daerah (Kejurda) dan Ujian Kenaikan Tingkat Daerah (UKTDA) Perguruan Pencak Silat Bela Diri Tangan Kosong (PPS) Betako Merpati Putih Jawa Tengah Tahun 2025 digelar di GOR Sasana Krida Perwira, Kabupaten Purbalingga. Perhelatan yang diikuti 502 pesilat itu dilaksanakan mulai Jumat (26/12/2025) hingga Minggu (28/12/2025).
Ajang bergengsi ini secara resmi dibuka oleh Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif, Jumat (26/12/2025). Kejurda ini mempertandingkan sejumlah kategori, mulai dari tanding, stamina tenaga, getaran, hingga tata gerak, yang menjadi ciri khas bela diri Merpati Putih.
Bupati Fahmi menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Purbalingga sebagai tuan rumah perhelatan besar tingkat provinsi tersebut. Menurutnya, Kejurda bukan hanya soal persaingan, tetapi juga bagian penting dari proses pembinaan atlet dan pembentukan karakter generasi muda.
“Kami Pemerintah Daerah sangat menyambut baik dan mendukung penyelenggaraan Kejurda serta UKTDA PPS Betako Merpati Putih Jawa Tengah Tahun 2025. Kegiatan ini memiliki makna strategis dalam pembinaan atlet, peningkatan prestasi, serta pembentukan karakter generasi muda yang disiplin, tangguh, dan menjunjung tinggi sportivitas,” ujar Bupati Fahmi.
Ia berharap Kejurda ini benar-benar menjadi ruang untuk melahirkan atlet-atlet berprestasi sekaligus turut mengakselerasi pencapaian tujuan pembangunan di Kabupaten Purbalingga, khususnya di bidang olahraga dan kepemudaan.
Kepada seluruh peserta, Bupati Fahmi berpesan agar bertanding dengan semangat juang tinggi, menjunjung sportivitas, menjaga etika, serta menghormati setiap keputusan wasit.
Selain Kejurda, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan UKTDA yang diikuti oleh 29 anggota Merpati Putih yang siap menempuh ujian untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Secara keseluruhan, peserta Kejurda dan UKTDA berasal dari 16 cabang PPS Betako Merpati Putih yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah.
Ketua Pengurus Daerah (Pengda) PPS Betako Merpati Putih Jawa Tengah, Ganjar Wisnu Murti, menegaskan bahwa Kejurda dan UKTDA merupakan kawah candradimuka bagi para pesilat.
“Ajang ini menjadi sarana untuk mengukur sejauh mana latihan, kedisiplinan, dan ketekunan yang telah ditanamkan. Di sinilah jati diri pesilat Merpati Putih diuji, bukan hanya fisik, tetapi juga kematangan mental dan olah napas,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan para peserta agar selalu menjunjung nilai-nilai luhur Merpati Putih, di mana kekuatan tidak semata-mata diukur dari fisik, tetapi juga dari pengendalian diri dan kerendahan hati.