SERAYUNEWS-Indonesia mengalami kejanggalan lawan Bahrain di kualifikasi Piala Dunia 2024 zona Asia ronde tiga. Di momen yang mirip di kualifikasi Piala Dunia 2014, laga Bahrain vs Indonesia juga janggal.
Dulu pada 29 Februari 2012, Indonesia pernah dijamu Bahrain di kualifikasi Piala Dunia 2014. Saat itu Bahrain harus menang selisih sembilan gol sembari berharap laga lain menguntungkan mereka. Sehingga, mereka punya kans ke Piala Dunia 2014.
Kala itu, ada beberapa kejanggalan. Pertama tentu saja Indonesia kalah 0-10. Lalu Bahrain dapat empat penalti. Indonesia main 10 orang sejak awal babak kedua.
Namun pada akhirnya sekalipun menang 10-0, Bahrain tak lolos ke fase selanjutnya. Sebab kalanitu laga lain tak berpihak padanya.
Momen kejanggalan pada tahun 2012 itu terjadi di Stadion Nasional Bahrain di Riffa. Kekalahan 0-10 itu jadi keruh bagi Indonesia yang selalu diingat. Itu adalah kekalahan terbesar bagi Indonesia di ajang resmi.
Ternyata, 12 tahun berselang di stadion yang sama. Kejanggalan kembali terjadi pada Jumat (11/10/2024) dini hari WIB. Indonesia yang sudah unggul 2-1, akhirnya harus puas dengan skor 2-2.
Bahrain seperti mendapat waktu ekstra dari wasit. Penambahan waktu adalah enam menit. Tapi wasit memberi tambahan waktu sampai sembilan menit.
Di laga itu, Bahrain sempat unggul melalui Mahroon lewat tendangan bebas menit 15. Tendangan bebas Mahroon tak bisa diantisipasi Maarten Paes. Di menit 45+3 Ragnar Oratmangoen menyamakan kedudukan.
Lalu di menit 74, Rafael Struick mencetak gol. Itu adalah gol perdana Struick di timnas senior. Namun pada akhirnya Bahrain menyamakan kedudukan melalui Mahroon di menit 90+9. Pertandingan berakhir dengan skor sama kuat 2-2.
Pihak Indonesia protes atas waktu yang wasit berikan untuk masa perpanjangan. Sebab melebihi yang seharusnya diberikan. Tambahan waktu enam menit tapi wasit memberi sampai sembilan menit. Bahkan manajer Sumardji mendapatkan kartu merah karena protes keras. Kejanggalan melawan Bahrain kali ini jelas merugikan Indonesia. Tiga poin di depan mata hilang seketika.
Pelatih Indonesia Shin Tae-yong juga mengatakan bahwa keputusan wasit yang memberi perpanjangan waktu berlebih adalah memalukan. Hal itu STY ungkapkan saat konferensi pers usai laga seperti terlihat di media milik PSSI.
Bangkit
Kini saatnya bangkit setelah kekecewaan tersebut. Indonesia akan melawat ke China pada 15 Oktober 2024. Laga melawan Bahrain jadi pelajaran penting.
Setidaknya, Indonesia perlu unggul dengan selisih gol yang aman. Sehingga, tidak kerepotan di menit-menit akhir.
Indonesia ada di grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde tiga. Indonesia satu grup dengan Jepang, Arab Saudi, Australia, Bahrain, dan China.
Nantinya dua teratas di klasemen akhir grup C lolos ke Piala Dunia 2026. Sementara posisi tiga dan empat akan ke ronde selanjutnya memperebutkan tiket sisa.