SERAYUNEWS– Pemerintah Desa Gentawangi Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas meminta pemborong, segera membersihkan batang kayu hasil penebangan pohon di Jalan Raya Inpres Jatilawang-Purwojati. Pasalnya, sejumlah petani mengeluhkan kondisi batang kayu tersebut, jelang musim tanam padi.
Kepala Desa Gentawangi, Kuswo mengungkapkan, saat ini sudah memasuki masa tanam padi. Setelah sebelumnya mengalami kekeringan, areal persawahan milik petani sudah mulai terendam air. Namun, ada sejumlah areal persawahan di sepanjang jalan kabupaten tersebut masih dipenuhi batang kayu, hasil penebangan pohon.
Menurut Kuswo, sebelumnya sejumlah petani juga mengeluhkan, masih adanya batang pohon di persawahan mereka. Untuk proses penebangan pohon, sebetulnya sudah dilakukan sekitar satu bulan lalu. “Tapi memang batang pohonnya masih dibiarkan di areal sawah petani, jadi dikeluhkan,” ungkapnya, Jumat (17/11/2023).
Dijelaskan, jumlah pohon yang hendak ditebang jumlahnya cukup banyak, sekitar 105 pohon. Untuk yang masih belum ditebang, hanya ada sekitar 10 pohon. Sementara puluhan pohon lainnya dalam kondisi sudah ditebang. Namun, masih banyak batang pohon yang belum dibersihkan. “Tersisa bagian ponggol batang, ukurannya sangat besar dan berat,” jelasnya.
Mengenai keluhan para petani, hal itu juga sudah disampaikan kepada pemborong yang menebang pohon. Pihak pemborong juga sudah melakukan pembersihan sebagian, namun yang masih di areal sawah juga masih banyak. “Kami berharap segera dibersihkan, karena kasihan petani yang mau mengolah sawahnya,” terang dia.
Lebih lanjut dijelaskan, usulan mengenai penebangan pohon tersebut juga sebetulnya dari petani. Kondisi ini karena umur pohon sudah puluhan tahun. Kondisi pohon itu membuat areal persawahan menjadi kurang produktif, karena tanaman padi terhalang dahan pohon yang sangat lebat. Hal ini mempengaruhi hasil panen padi milik petani.
Selain itu, pohon tersebut juga kerap dikeluhkan para pengguna jalan, utamanya yang memiliki kendaraan dengan muatan tinggi. Hal ini karena kondisi ranting yang menjulur ke arah jalan raya membuat pengendara harus mengambil jalur tengah. Kondisi itu dikeluhkan karena rentan menyebabkan kecelakaan lalu lintas. “Dari berbagai pertimbangan, pohon-pohon ditebang,” jelasnya.