SERAYUNEWS- Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Lingkungan Hidup (DPKPLH) Banjarnegara melalui Kabid LH, Tutus Lianto, menyampaikan kekhawatiran atas kondisi Sungai Sapi.
Dalam pernyataannya, ia mengindikasikan kekeruhan air sungai tersebut berasal dari aktivitas pencucian pasir.
Menurut Lianto, Bidang Lingkungan Hidup telah memantau perubahan-perubahan dalam kualitas air Sungai Sapi selama beberapa waktu terakhir.
Analisis awal menunjukkan bahwa peningkatan kekeruhan air sungai tersebut, tidak wajar dan mungkin akibat aktivitas pencucian pasir di sekitar aliran sungai. Pada saat pengecekan, perubahan warga air Sungai Sapi biasanya terjadi pada pagi.
“Peningkatan kekeruhan air Sungai Sapi, menjadi perhatian serius. Kami menduga pencucian pasir putih, menjadi penyebab utama pencemaran ini. Kami sudah mengambil sampel air dan masih menunggu hasil lab-nya,” katanya, Senin (3/6/2024).
Kabid LH juga menambahkan, pihaknya telah mengambil langkah-langkah awal untuk menyelidiki lebih lanjut sumber pencemaran.
Rencananya, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan koordinasi Cabang Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah karena kewenangan tambang ada di dinas tersebut.
Kabid LH, Tutus Lianto menegaskan komitmennya, untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup di Banjarnegara. Ia juga mengajak seluruh pihak termasuk masyarakat dan pemerintah setempat, untuk berperan aktif dalam upaya perlindungan.
Bursin, warga Desa Kaliajir Purwonegoro mengatakan, hingga saat ini Sungai Sapi masih berwarna putih. Namun sudah ada perubahan dari pada sebelumnya.
“Sudah terlihat ada perbaikan dan air Sungai Sapi mulai kembali agak jernih. Setidaknya sudah ada perhatian khusus dari semua pihak,” katanya.