Banyumas, serayunews.com
Kabag Kesra Setda Kabupaten Banyumas, Suwondo Geni mengatakan untuk masing-masing tempat itu hanya boleh menampung maksimal 50 persen dari kapasitas yang ada.
“Jumlah itu masih terus bertubah, karena Satgas Covid-19 Desa dan Kecamatan terus mengecek ke lapangan, masjid atau musala. Ada beberapa tempat juga yang masih dalam proses pengecekan oleh satgas, untuk usulan tempat salat Id,” ujar dia, Senin (10/5).
Suwondo menambahkan, banyaknya tempat yang disediakan tersebut untuk memecah jumlah kerumunan masyarakat. Sehingga masyarakat tidak akan berkumpul pada satu tempat.
Bahkan untuk memecah jumlah masyarakat, mereka juga telah menyiapkan panitia salat Id. Panitia tersebut bertugas utnuk melakukan pendataan, kemudian mereka hanya akan memperbolehkan warga lingkungan sekitar yang boleh melaksanakan salat di tempat yang disediakan. Sedangkan untuk warga pendatang tidak boleh dan disarankan untuk malaksanakan salat Id di rumahnya masing-masing.
“Prokesnya tentu seperti membawa alat salat sendiri itu wajib hukumnya, menggunakan masker walaupun dari rumah sudah wudu harus memainya. Kemudian membawa plastik untuk wadah sandal, jadi ketika selesai salat, sandalnya di masukan ke dalam plastik, sehingga tidak terjadi kerumunan saat selesai salat. Kemudian yang jelas pengurus ada yang mengecek suhu, satu persatu nanti,” kata dia.
Masyarakat yang rencananya hendak mengajukan tempat musala, masjid atau lapangan untuk salat Id, Suwondo mengungkapkan harus mengajukannya ke Satgas Covid-19 baik tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten. Namun, ada syarat wajib yang harus dipenuhi, seperti lokasi tempat yang hendak dimelaksanakan salat Id.
“Lapangan yang tempatnya di pinggir Jalan Nasional, Protokol atau Jalan Provinsi tidak boleh, tetapi kalau di jalan desa boleh. Soalnya kalau tempatnya di pinggir jalan raya besar, ditakutkan pemudik yang lewat tiba-tiba ikut,” ujarnya.
Ketatnya peraturan tersebut bukan tanpa alasan, dimana Pemkab Banyumas ingin masyarakat di wilayah Kabupaten Banyumas tidak sampai terkonfirmasi positif Covid-19 setelah mengikuti salat Id.
“Jangan sampai masyarakat kita kena kluster Covid-19,” katanya.(san)