SERAYUNEWS – Rasa waswas bisa muncul kapan saja bahkan saat sedang melaksanakan ibadah. Waswas merupakan sebuah penyakit yang datang dari setan.
Kita kerap merasa waswas terutama saat situasi tidak tenang. Saat sholat tidak khusyuk membuat kita sering mengulang-ulang bacaan niat sholat di dalam hati.
Bisa juga mengulang-ulang bacaan dalam sholat. Ketika merasakan ketidaknyamanan akan mudah merasa bimbang, lupa, dan bingung. Biasanya berawal dari keraguan dalam diri seseorang saat membaca niat, melakukan gerakan sholat yang kadang salah.
Hal ini mengakibatkan seseorang tidak dapat mencapai khusyuk dalam sholatnya. Biasanya kenikmatan dari sholat wajib adalah ketika mampu melaksanakannya dengan penuh khusyuk.
Berikut beberapa bacaan doa sunah yang bisa diamalkan untuk menghilangkan rasa waswas diri dengan begitu bisa khusyuk dalam menunaikan sholat.
اللهم إنِّي أَعُوذُ بِك مِنْ شَيْطَانِ الْوَسْوَسَةِ خَنْزَبٍ
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari Khanzab, setan pembuat waswas. (Dibaca tiga kali)
Bisa juga melakukan apa yang diajarkan oleh Imam Abi Hasan as-Syadzili, sebagaimana diriwayatkan oleh Syekh Abu Bakar Syatho ad-Dimyathi dalam kitab I’anah al-Thalibîn (Beirut: Dar Ihya al-Kutub al-Islamiyyah, tt), juz I, hal. 155.
Cara menghilangkan rasa waswas itu dengan meletakkan tangan kanan pada bagian dada kemudian membaca doa ini:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْخَلَّاقِ الْفَعَّالِ
Artinya: Maha Suci Allah Yang Maha Suci, Maha Mencipta, dan Maha Berbuat. (Dibaca tujuh kali)
Dilanjutkan membaca ayat QS. Fathir ayat 16-17:
إنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ وَمَا ذَلِكَ عَلَى اللهِ بِعَزِيزٍ
Artinya: Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ (رواه البخاري)
Arab latin: Allahumma innī a’ūdzu bika minal hammi wal ḥazan wal ‘ajzi wal kasal wal bukhli wal jubni wa dhala’id daini wa ghalabatir rijāl.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya hamba berlindung kepada-Mu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemas dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.”
***