SERAYUNEWS – Hari Sabtu bagi umat Katolik kerap diwarnai dengan devosi khusus kepada Santa Perawan Maria. Simak doa rosario Hari Sabtu.
Dalam tradisi Gereja, hari Sabtu menjadi momen istimewa untuk mendaraskan Doa Rosario, terutama dengan merenungkan lima Peristiwa Gembira.
Bukan sekadar rutinitas doa, Rosario menjadi jalan kontemplasi, penguatan batin, serta bentuk kedekatan personal dengan Kristus melalui Maria.
Doa Rosario adalah doa yang sederhana tapi penuh kekuatan. Ia mengalir dari bibir, tetapi bekerja di hati.
Dan di hari Sabtu, ketika kehidupan dunia terasa melambat, banyak umat menemukan kedamaian lewat untaian butir rosario dan kisah-kisah gembira tentang kelahiran dan masa kecil Yesus.
Sebelum mendaraskan peristiwa-peristiwa dalam Rosario, umat diajak untuk memulai dengan Tanda Salib dan Pengakuan Iman:
Tanda Salib
Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Aku Percaya (Syahadat Para Rasul)
Aku percaya akan Allah, Bapa yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi…
Dilanjutkan dengan Kemuliaan kepada Bapa, Terpujilah, serta Bapa Kami dan tiga kali Salam Maria, dengan intensi untuk pertumbuhan dalam iman, harapan, dan kasih.
Berikut ini kelima peristiwa yang direnungkan pada Rosario hari Sabtu:
Peristiwa Gembira I: Maria menerima kabar dari Malaikat Gabriel
“Salam hai Engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai Engkau…” (Luk 1:28–31)
Doa ini menjadi refleksi akan ketaatan Maria kepada kehendak Allah. Kita pun diajak untuk lebih siap berkata, “Jadilah padaku menurut kehendak-Mu.”
Peristiwa Gembira II: Maria mengunjungi Elisabet
“Diberkatilah engkau di antara semua perempuan…” (Luk 1:42–43)
Maria tidak tinggal diam setelah menerima kabar besar. Ia segera pergi membantu saudaranya. Ini menjadi teladan kasih yang aktif dan konkret.
Peristiwa Gembira III: Yesus dilahirkan di Betlehem
“Maria melahirkan seorang anak laki-laki…” (Luk 2:7)
Peristiwa kelahiran Kristus menjadi pusat sukacita umat manusia. Dalam doa ini, kita diajak menyambut Yesus dengan hati yang sederhana.
Peristiwa Gembira IV: Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah
“Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan…” (Luk 2:34–35)
Dengan mempersembahkan Yesus, Maria menunjukkan bahwa hidup bukan milik pribadi, tapi anugerah yang dikembalikan kepada Allah.
Peristiwa Gembira V: Yesus diketemukan dalam Bait Allah
“Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Luk 2:49)
Yesus mengingatkan kita bahwa hidup sejati adalah berada dalam kehendak Bapa. Kita pun diajak mencari Dia dalam setiap aspek kehidupan.
Setiap peristiwa Rosario terdiri dari rangkaian doa sebagai berikut:
Setelah semua peristiwa direnungkan, doa ditutup dengan Kemuliaan, Terpujilah, Ya Yesus, dan Doa Penutup seperti “Salam, Ya Ratu.”
Doa Penutup Rosario Hari Sabtu
Doa Rosario pada hari Sabtu biasanya diakhiri dengan doa kepada Bunda Maria, yaitu:
Salam, Ya Ratu
Salam, ya Ratu, Bunda yang berbelas kasih, hidup, hiburan, dan harapan kami…
Dan dilanjutkan dengan:
Doa Memohon Rahmat Rosario
Ya Allah, Putra-Mu telah memperoleh bagi kami ganjaran kehidupan kekal melalui hidup, wafat dan kebangkitan-Nya. Kami mohon…
Doa-doa ini menjadi ungkapan syukur dan harapan akan rahmat yang terus mengalir dari permenungan misteri hidup Yesus bersama Bunda-Nya.
Dalam keheningan setiap butir rosario, kita mengulang doa yang sama, namun dalam semangat yang selalu diperbarui. Rosario bukan sekadar repetisi, tetapi ritme doa yang mendekatkan kita pada misteri kasih Tuhan.
Hari Sabtu yang didedikasikan untuk Maria menjadi momen yang sangat cocok untuk merenungkan bagaimana Maria menerima tugasnya sebagai Bunda Penebus.
Ia menjadi cermin ketaatan, ketabahan, dan cinta sejati. Melalui peristiwa-peristiwa gembira, kita diajak untuk menumbuhkan rasa syukur, kepercayaan, dan kesetiaan dalam hidup sehari-hari.***