SERAYUNEWS- Saat seseorang terkena penyakit dan perlu melakukan tindakan operasi, pasti memerlukan keterampilan ahli bedah, ketepatan diagnosa, dan perencanaan yang matang.
Bukan hanya itu, saat menghadapi hal itu kehendak Tuhan yang Maha Kuasa juga sangat kita butuhkan. Oleh karena itu, seorang Muslim yang akan menjalani tindakan operasi sebaiknya berdoa.
Hal ini bertujuan untuk memohon kelancaran dan menenangkan si pasien agar tidak cemas atau takut. Berikut bacaan doa sebelum melakukan operasi bedah. Yuk, simak!
Berdasarkan pedoman pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yaitu Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 28 Tahun 2014, setidaknya hanya ada 19 jenis operasi yang ditanggung BPJS Kesehatan.
Berikut daftar operasi ditanggung BPJS Kesehatan.
1. Operasi Jantung
2. Operasi Caesar
3. Operasi Kista
4. Operasi Miom
5. Operasi Tumor
6. Operasi Odontektomi
7. Operasi Bedah Mulut
8. Operasi Usus Buntu
9. Operasi Batu Empedu
10. Operasi Mata
11. Operasi Bedah Vaskuler
12. Operasi Amandel
13. Operasi Katarak
14. Operasi Hernia
15. Operasi Kanker
16. Operasi Kelenjar Getah Bening
17. Operasi Pencabutan Pen
18. Operasi Penggantian Sendi Lutut
19. Operasi Timektomi.
Daftar operasi yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan adalah sebagai berikut.
1. Operasi Akibat Dampak Kecelakaan
2. Operasi Kosmetika atau Estetika (operasi yang bersifat tidak membahayakan kesehatan)
3. Operasi Akibat Melukai Diri Sendiri (operasi akibat tindakan ketidaktelitian atau kecerobohan yang mengakibatkan luka)
4. Operasi pada Rumah Sakit Luar Negeri (operasi di luar jangkauan BPJS Kesehatan)
5. Operasi yang Tidak Sesuai dengan Prosedur BPJS Kesehatan (operasi yang tidak menyelesaikan prosedur pengajuan yang sesuai)
Melansir dari buku “Hukum Kesehatan Tentang Malapraktik Tenaga Medis Jilid 2” karya Sutan Remy Sjahdeini, operasi bedah merupakan salah satu metode pengobatan yang paling sering digunakan dalam dunia medis dan kedokteran.
Berikut doa sebelum melakukan operasi bedah yang dapat kamu amalkan.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ – ١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ – ٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ – ٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ – ٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ – ٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ – ٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ – ٧
Bismillahir rahmanir rahim. Alhamdu lillahi rabbil alamin. Ar rahmanir rahim. Maliki yaumid din. Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in. Ihdinas siratal mustaqim. Siratal lazina an’amta ‘alaihim ghairil maghdubi ‘alihim wa lad dallin.
Artinya, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kamu sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta perolongan. Tunjukilah jalan yang lurus. (yaitu) Jalan orang-orang yang Engkai beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allaahu Laailaaha illa huwal hayyul qayyuum. Laa ta’khudzuhu sinatuw walaa nauum. Lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardhi. Mangdzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illai bi idznih. Ya’lamu maa baina aiydiihim wamaa kholfahum walaa yukhiithuuna bisyayin min ‘ilmihii illaa bimaa syaaa a. wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardho. Walaa yauduhuu khifdhuhumaa wa huwal’aliyyul ‘adhiim.
Artinya, “Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk, dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada seorang pun yang dapat memberi syafaat di sisi Allah melainkan dengan seizin-Nya. Allah mengetahui semua apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (QS. Al Baqarah: 255)
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ عَلىَ اللهِ تَوَكَّلْنَا
Hasbunallahu wa ni’mal wakilu ‘alallahi tawakkalna.
Artinya, “Cukuplah Allah sebagai pelindung kami, dan Dia sebaik-baik pelindung. Hanya kepada Allah kami berserah diri.”
Demikian bacaan doa sebelum melakukan operasi bedah. Semoga bermanfaat! *** (Putri Silvia Andrini)