Purwokerto, serayunews.com
“BPNT ini masih bermasalah, ini dibahas panjang pokokonya. Masalah daging sendiri saya lihat daging banyak pakai import, tetapi dikeluarkan (ke pasaran, red) dengan harga daging lokal. Bolehlah mereka menggunakan daging import kalau kecukupannya di sini kurang, tetapi mereka harus jujur, bahwa itu daging import, jangan sampai harga daging lokal 162 harga daging import 65, yang 65 itu dijual harga 162,” ujar Anggota Komisi VIII DPR RI dari Partai Demokrat, Wastam SE saat berkunjung ke PIE Napza Baturraden, Minggu (11/4).
Senada juga diungkapkan oleh Pimpinan Komisi VIII DPR RI, Diah Pitaloka SSos MSi, bahwa permasalahan BPNT ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Banyumas saja. Namun, hampir menyeluruh di berbagai tempat.
“Bantuan Pangan Non Tunai ini, sebenarnya Pak Bupati berharap, dalam suplay ini untuk memperkuat ekonomi kerakyatan di lingkungan sekitarnya. Karena suplaynya dilepaskan mekanisme pasar, akhirnya pemain-pemain yang kuat yang mendomunikasi suplay BPNT,” kata dia.
Dari kejanggalan tersebut, Komisinya akan berushaa memperdalami persoalan tersebut. Sehingga akan memunculkan sistem terbaik dalam penyediaan logistis terutama pada prgram BPNT tersebut.
“Ibu Menteri Sosial semangatnya sangat luar biasa, utnuk melakukan perbaikan-perbaikan. Beliau juga mendapati persoalan yang sama, tidak hanya di satu wilayah banyak persoalan di bawahnya,” ujarnya.
Sehingga, perlu adanya regulasi suplayer, kemudian adanya pengawasan pelaksanaan pada tingkat daerah. Dimana dengan pengawasan yang ketat akan meminimalisir kejanggalan BPNT.
“Memang butuh sistem management yang lebih teknis dari Kementerian Sosial,” kata dia.