SERAYUNEWS-PSSI secara resmi telah memecat Shin Tae-yong (STY) dari jabatannya sebagai pelatih Tim Nasional Indonesia. Pengumuman tersebut disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Tohir, Senin (6/1/2025).
Penghentian pelatih asal Korea Selatan tersebut membuat dinamika di kalangan pecinta sepakbola Indonesia. Ada yang pro dan ada yang kontra. Seperti diketahui pelatih yang dijuluki Si Rubah tersebut sudah lima tahun menukangi tim Indonesia. Walaupun belum memberikan satu gelar juara kepada Indonesia, namun STY disukai oleh sebagian besar penggemar sepakbola di Indonesia.
Di bawah kepemimpinan STY, performa permainan Tim Indonesia meningkat, terutama melalui program naturalisasi pemain. Termasuk salah satunya membuat Indonesia mengukir sejarah mampu mengalahkan Arab Saudi di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Peringkat Indonesia di Daftar FIFA juga melonjak ke urutan-127. Padahal di tahun 2019, Indonesia berada di peringkat-173 FIFA.
Kendati demikian ada sejumlah alasan logis, mengapa pelatih yang pernah membawa Korea Selatan mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018 itu terpaksa dipulangkan. Salah satunya terkait kegagalan Indonesia lolos babak penyisihan Piala Asean 2024. Selain itu kegagalan meraih kemenangan atas Cina dan Bahrain di putaran ketiga kualifikasi Piala 2026 juga menjadi faktor yang lain.
Selain itu STY juga dikabarkan mengalami kendala komunikasi. Pasalnya dia tak bisa berbahasa Inggris dan Indonesia. Sehingga saat melatih dia menggunakan perantara untuk menyampaikan taktik dan strategi kepada pemain. STY walaupun sudah sejak tahun 2019 berada di Indonesia, hanya mampu berkomunikasi dengan bahasa Korea.
Di sisi lain, saat ini Tim Nasional Indonesia sedang berjuang untuk merealisasikan mimpi lolos pertama kali ke Piala Dunia yang akan digelar tahun 2026. Indonesia masih menyisakan empat pertandingan di putaran ketiga. Masing-masing menjalani partai tandang melawan Australia pada 20 Maret 2025, menjamu Bahrain di 25 Maret 2025, menjamu Cina pada 5 Juni 2025 dan melakoni laga tandang melawan Jepang pada 10 Juni 2025.
Pencopotan STY memang memiliki berbagai risiko. Pasalnya dilakukan di tengah perjuangan Indonesia berjuang lolos dari putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun keputusan sudah ditetapkan. PSSI berencana akan merekrut pelatih baru dari Eropa untuk menjadi arsitek Tim Nasional Indonesia di sisa perjuangan menuju Piala Dunia 2026.
Nama santer yang disebut sebagai suksesor STY adalah mantan striker Tim Nasional Belanda Patrick Kluivert. Dia dikabarkan akan disandingkan dengan Louis Van Gaal yang akan memegang jabatan Direktur Tehnik di Tim Nasional Indonesia.
Kepastian itu semua akan disampaikan PSSI pada 12 Januari mendatang. Seperti drama korea yang kerap menjadi buah bibir penonton, pencopotan STY tentu masih menjadi pembicaraan hangat sampai beberapa waktu ke depan. Termasuk saat pelatih baru ditetapkan. Bagi penggemar sepakbola Indonesia, siapapun yang melatih Tim Nasional Indonesia mereka tak mempersoalkannya. Yang terpenting dia bisa membawa prestasi sepakbola Indonesia lebih tinggi, salah satunya tentu merealisasikan target lolos ke Piala Dunia 2026.
Orang bijak mengatakan, dalam sepakbola, memenangkan pertandingan bukan hanya penting bagi pemain, tapi juga bagi pendukungnya. Keberhasilan tim yang dijagokan tidak hanya meningkatkan kegembiraan dan kebahagiaan, namun juga harga diri sosial.