
SERAYUNEWS – Setelah kegagalan Timnas Indonesia menembus putaran final Piala Dunia 2026, nama Shin Tae-yong (STY) kembali bergema di dunia sepak bola Tanah Air.
Publik yang masih terkesan dengan performa Skuad Garuda di bawah asuhan pelatih asal Korea Selatan itu kembali berharap ia mau menahkodai Timnas lagi.
Namun, benarkah Shin Tae-yong akan kembali ke Indonesia? Dalam wawancara dengan kanal YouTube Goalpost pada 21 Oktober 2025, Shin Tae-yong blak-blakan soal masa depannya.
Ia mengaku siap melatih tim mana pun, tetapi hatinya masih berat meninggalkan Indonesia.
“Sebenarnya hati saya masih condong ke Indonesia, bahkan jika ada tawaran lebih baik dari negara lain,” kata STY.
Pernyataan itu langsung menyulut antusiasme publik. Banyak penggemar sepak bola Tanah Air yang berharap pelatih berusia 55 tahun itu bisa kembali, apalagi setelah masa kepelatihan Patrick Kluivert berakhir.
Kluivert resmi diberhentikan oleh PSSI usai gagal membawa Indonesia melaju di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, apakah keinginan fans ini sejalan dengan rencana PSSI?
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan, pihaknya belum berencana memanggil kembali Shin Tae-yong.
Ia menilai, baik STY maupun Patrick Kluivert sudah memberikan yang terbaik bagi Timnas, namun kini saatnya Indonesia melangkah ke arah baru.
“Kita kan mesti move on. Kalau kita move on sama Patrick, ya kita juga move on dengan Shin Tae-yong,” ujar Erick, dikutip dari iNews (24 Oktober 2025).
Erick menjelaskan, keputusan untuk tidak kembali menggandeng STY bukan karena konflik pribadi, melainkan bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap sistem kepelatihan di Indonesia.
Menurutnya, federasi saat ini tengah membangun sistem pelatihan yang lebih berjenjang agar regenerasi pelatih dan pemain bisa berjalan lebih baik.
Erick tak menutup mata bahwa Indonesia menghadapi tantangan besar dalam ketersediaan pelatih lokal berkualitas.
Baik Shin Tae-yong maupun Patrick Kluivert sempat mengeluhkan sulitnya mencari asisten pelatih yang mumpuni di dalam negeri.
“Kepelatihan orang Indonesia tuh tipis. Kenapa waktu itu STY nyari asisten juga susah, Patrick Kluivert menginterview 10 pelatih juga enggak ketemu. Iya kan memang susah,” tutur Erick.
Situasi ini menunjukkan bahwa pekerjaan rumah PSSI bukan hanya mencari pelatih kepala baru, tetapi juga membangun ekosistem pelatih yang solid.
Erick menyebut, sistem tersebut sempat mulai terbentuk ketika Kluivert datang, namun terhenti karena hasilnya belum sesuai harapan.
Meski PSSI menutup pintu, tagar seperti #BringBackSTY dan #ShinTaeYongForGaruda sempat trending di platform X (Twitter) dan Instagram.
Banyak penggemar menilai STY adalah figur yang mampu membangkitkan semangat dan disiplin para pemain muda Indonesia.
Di bawah arahannya, Indonesia berhasil menembus putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 dan menampilkan permainan yang jauh lebih terorganisir.
“Kalau bukan Shin Tae-yong, siapa lagi yang bisa membentuk karakter Timnas seperti sekarang?” tulis salah satu netizen di X.
Sementara yang lain menilai, perpisahan STY dengan Indonesia memang emosional, tapi bukan berarti ia tak bisa kembali suatu saat nanti.
Untuk sementara, PSSI belum mengumumkan siapa pelatih baru Timnas Indonesia.
Erick Thohir mengungkapkan bahwa proses seleksi masih berjalan, dan pihaknya terbuka dengan kandidat lokal maupun asing.
Ia juga menggunakan jejaring internasional untuk menjajaki beberapa nama yang dianggap cocok dengan gaya permainan Indonesia.
Sementara itu, posisi pelatih interim untuk menghadapi FIFA Matchday pada November 2025 masih kosong.
Federasi menargetkan, pelatih baru akan diumumkan sebelum Desember 2025 agar bisa langsung menyusun strategi menghadapi ajang Piala Asia U-23 dan persiapan SEA Games 2026.
Kendati kembalinya Shin Tae-yong tampak tidak mungkin dalam waktu dekat, perjalanan yang telah ia torehkan meninggalkan warisan penting: kedisiplinan, mental juang, dan kepercayaan diri di level internasional.
PSSI kini dihadapkan pada tantangan besar untuk menjaga momentum itu, siapapun nanti pelatih penggantinya.
Apakah Shin Tae-yong benar-benar tak akan kembali? Waktu yang akan menjawab.
Namun satu hal pasti, cinta fans Indonesia kepada pelatih asal Korea Selatan itu tak akan mudah padam.***