SERAYUNEWS – Simak rekomendasi dress code misa Kamis Putih hingga Paskah, pakai waju warna apa?
Menjelang perayaan Tri Hari Suci Paskah 2025, umat Katolik mulai mempersiapkan diri secara rohani dan jasmani.
Salah satu hal penting yang sering dipertanyakan adalah mengenai pakaian yang tepat untuk menghadiri Misa Kamis Putih, Jumat Agung, hingga Hari Raya Paskah.
Apakah ada aturan khusus soal warna baju yang harus dikenakan? Apakah ada dress code yang berlaku?
Tri Hari Suci terdiri dari Kamis Putih, Jumat Agung, dan Vigili Paskah yang berpuncak pada Hari Raya Paskah.
Meskipun tidak ada aturan wajib mengenai warna pakaian bagi umat yang hadir di gereja, Gereja Katolik menganjurkan untuk mengenakan pakaian yang sopan, rapi, dan bermartabat.
Namun, jika ingin menyesuaikan dengan suasana liturgi, umat dapat mengacu pada warna liturgi yang digunakan selama perayaan.
Berikut ini rekomendasi baju warna apa yang dipakai pada misa Kamis Putih hingga Paskah:
Kamis Putih merupakan hari peringatan Perjamuan Terakhir Yesus bersama para murid-Nya. Pada hari ini, warna liturgi yang digunakan adalah putih, yang melambangkan kemurnian, kasih, dan persaudaraan.
Warna ini merefleksikan kasih Tuhan yang ditunjukkan lewat Ekaristi dan tindakan pembasuhan kaki.
Maka dari itu, umat yang ingin berpartisipasi dapat mengenakan busana bernuansa putih atau terang, meski ini bukanlah keharusan.
Pada Jumat Agung, umat memperingati sengsara dan wafat Yesus di kayu salib. Warna liturgi yang digunakan adalah merah, bukan hitam atau ungu seperti yang kerap diasosiasikan dengan duka.
Warna merah melambangkan darah Kristus dan pengorbanan-Nya yang agung. Untuk itu, mengenakan pakaian bernuansa merah, marun, atau gelap bisa menjadi bentuk penghormatan terhadap makna hari tersebut.
Sabtu Suci atau malam Vigili Paskah menandai transisi dari kematian menuju kebangkitan. Pada malam ini dan hari Minggu Paskah, warna liturgi kembali menggunakan putih, sebagai simbol kemenangan, kemuliaan, dan terang kebangkitan Kristus.
Umat dianjurkan memakai pakaian cerah, putih, atau pastel yang menggambarkan sukacita dan harapan baru.
Perlu ditegaskan, Gereja Katolik tidak mewajibkan umat untuk mengenakan pakaian dengan warna liturgi.
Warna-warna tersebut lebih ditujukan kepada petugas liturgi seperti imam, lektor, misdinar, dan tim musik. Bagi umat awam, yang terpenting adalah mengenakan pakaian pantas dan menghormati suasana ibadah.
Pilih pakaian yang sopan – Hindari pakaian ketat, transparan, atau terlalu kasual seperti kaos oblong dan celana pendek.
Gunakan warna yang selaras dengan liturgi, jika ingin menambah makna pribadi dalam perayaan iman.
Utamakan kenyamanan dan kekhidmatan, apalagi jika mengikuti Misa malam yang berlangsung cukup lama seperti Vigili Paskah.
Perhatikan kebersihan dan kerapian sebagai bentuk hormat terhadap Tuhan dan sesama umat.
Tidak ada ketentuan mutlak soal warna pakaian yang harus dikenakan umat saat Kamis Putih, Jumat Agung, dan Paskah.
Namun, memahami simbolisme warna liturgi dapat membantu umat lebih menghayati makna Tri Hari Suci.
Jadi, tak ada salahnya mengenakan putih di Kamis Putih, merah saat Jumat Agung, dan putih saat Paskah, selama tetap berpakaian dengan sopan dan penuh hormat dalam menyambut kebangkitan Kristus.
***