SERAYUNEWS– Proses evakuasi Pesawat SAM Air Tipe Cessna Grand Caravan C208B yang terjatuh di hutan Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan terus belangsung. Evakuasi akan berlanjut hari ini, Minggu (25/6/2023).
Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyebutkan, telah menerjunkan prajurit untuk membantu proses evakuasi korban. Sementara, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda TNI Julius Widjojono memberikan penjelasannya. Dia mengatakan, Tim SAR Gabungan menunda proses evakuasi korban pesawat Cessna Grand Caravan C208B pada Sabtu (24/6/2023). Sebab, cuaca sangat tidak memungkinkan.
Menurutnya, pesawat PK-SMW sudah terdeteksi jatuh di titik lost contact pada hari Jumat (23/6/2023) sekitar pukul 16.32 WIT. Namun, kondisi dua kru pesawat dan empat penumpang belum terdeteksi. Sebab, helly belum berhasil mendekati posisi, akibat faktor cuaca.
“Sangat mambahayakan kalau tim paksakan untuk turun, kemungkinan ditunda esok hari (hari ini-red),” jelas Julius Widjojono dalam keterangannya dikutip serayunews.com dari laman resmi tni.mil.id, Minggu (25/6/2023).
Kronologi
Sebelumnya, pesawat nahas tersebut sempat hilang kontak pada hari Jumat (23/6/2023) pukul 11.07 WIT. Pesawat baru beberapa menit lepas landas dalam penerbangan dari Elelim ke Poik, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Pilot pesawat SAM Air adalah Kapten Hari Permadi dan Levi Murib sebagai Kopilot membawa penumpang empat orang antara lain. Adapun para penumpang adalah Bartolomeus (34), Ebeth Hlelerohon (29), Domina Helerohon (17) dan Kilimputni (20).
“Pesawat juga membawa barang sembako di antaranya, beras 500 Kg, gula 20 Kg. Kemudian, barang campuran 73 Kg dan barang berupa karton 75 Kg,” ujar Kapuspen TNI Julius.
Informasi terkait hilang kontaknya Pesawat Caravan PK-SMW (C-208) dengan rute Elilim-Poik (Distrik Welarek)-Elilim Kabupaten Yalimo, terdeteksi dari Tower Air Traffic Controller (ATC) Bandara Wamena di Kabupaten Jayawijaya. Musibah terdeteksi pada Jumat tanggal 23 Juni 2023, pukul 15.00 WIT. (M Abdul Rohman)